Sambut Ramadan 1446 H, Pemkab Klaten Gelar Perayaan Padusan di OMAC Tulung

Ilustrasi(MI/DJOKO SARJONO)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merayakan tradisi padusan menjelang Ramadan 1446 Hijriah di Objek Mata Air Cokro (OMAC), Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten, Jumat (28/2).

Perayaan tradisi padusan dihadiri Sekretaris Daerah Jajang Prihono, Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Klaten, dan tokoh masyarakat.

Turut hadir dalam perayaan menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 H di OMAC, Fahrani Diana, istri Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, dan Linda Hantopo, istri Wabup Benny Indra Ardhianto.

Dengan tema Merti Rogo Tirto Pawitro Mahening Suci , tradisi padusan ini dimeriahkan kirab 21 kendi isi air dari  21 sumber, serta sebar kue apem dan udik-udik atau tradisi membagikan uang.
 
Sebagai bagian simbolis dari tradisi padusan menyambut bulan puasa,  Mas dan Mbak Klaten 2024 diguyur air dari 21 sumber yang dimasukkan di gentong. Guyuran pertama dilakukan oleh Sekda Klaten.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, dan Pariwisata  (Disbudporapar) Klaten Sri Nugroho melaporkan kirab 21 kendi isi air dibawakan anak–anak kecil yang masih suci dan jujur.

Ritual padusan Merti Rogo Tirto Pawitro Mahening Suci, secara filosofi bahwa orang hidup bagaimana mencari kesucian dan ketenteraman. Sehingga, sebelum beribadah puasa kita mesti suci dulu.

“Tradisi padusan menyambut Bulan Suci Ramadan perlu dilestarikan sampai generasi yang akan datang, serta untuk mendorong dan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Klaten,” ujar Sri Nugroho.

Sekretaris Daerah Jajang Prihono mewakili Bupati Klaten dalam sambutannya berharap semoga kita semua bisa melaksanakan kewajiban ibadah puasa dengan meningkatkan taqwa pada Ramadan 1446 H.

“Padusan menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 di OMAC, adalah tradisi budaya yang merupakan warisan lelu-hur yang perlu dilestarikan, bahkan bisa berkembang lagi di generasi selanjutnya,” ujarnya.