Rumah Sakit di Myanmar Kewalahan Rawat Pasien Korban Gempa

1 day ago 5
Rumah Sakit di Myanmar Kewalahan Rawat Pasien Korban Gempa Unit K-9 mencari korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa yang meladan Myanmar dan Thailand.(AFP/Lillian SUWANRUMPHA)

DAMPAK bencana gempa bumi Myanmar membuat sistem perawatan kesehatan kewalahan. Rumah sakit di Myanmar kesulitan menampung para korban. WHO mencatat sekitar tiga rumah sakit hancur dan 22 lainnya mengalami kerusakan. Sementara itu, korban tewas sudah menembus lebih dari 2.000 orang.

"Kehancuran akibat gempa bumi telah membuat kewalahan fasilitas perawatan kesehatan di daerah terdampak, yang berjuang untuk mengelola masuknya orang yang terluka. Ada kebutuhan mendesak untuk perawatan trauma dan bedah, persediaan transfusi darah, anastesi, obat-obatan penting, dan dukungan kesehatan mental," kata WHO dalam pernyataan resminya.

Sebelumnya, WHO mengeluarkan permohonan kilat mendesak sebesar US$8 juta untuk dukungan darurat di Myanmar. Operasi penyelamatan dan pencarian korban juga menghadapi kendala lantaran akses jalan yang rusak, jembatan runtuh, komunikasi tidak stabil, dan kompleksitas yang terkait dengan konflik sipil. 

Junta Myanmar mengumumkan data terbaru korban tewas sejumlah 2.056 orang. Menurut perkiraan pemodelan prediktif oleh Survei Geologi AS, korban tewas bisa mencapai lebih dari 10.000 jiwa. 

Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama satu pekan dengan bendera nasional dikibarkan setengah tiang. Tim relawan sudah menghabiskan waktu berhari-hari mencoba mengeluarkan korban dari bangunan yang runtuh. Di Mandalay, salah satu kota yang paling parah terkena dampak dan terbesar kedua di negara itu, ratusan pasien dirawat di luar gedung. Di biara U Hla Thein di Mandalay, 270 biksu sedang mengikuti ujian agama saat gempa terjadi. Petugas penyelamat di lokasi kejadian mengatakan 70 orang berhasil selamat tetapi 50 orang ditemukan tewas. Adapun 150 orang masih belum diketahui keberadaannya. 

Komunikasi daerah-daerah yang terkena dampak bencana dilaporkan terkendala karena perang saudara yang terus berlanjut di negara itu. Pasalnya, sebagian besar wilayah berada di luar kendali pemerintahan junta militer.(M-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |