
RAPAT Umum Anggota (RUA) Ikatan Alumni Trisakti (IKA Trisakti) pada 26 April mendatang jadi momen strategis dan monumental dalam menentukan arah masa depan organisasi alumni terbesar dan berpengaruh di Indonesia. Di tengah dinamika politik dan sosial, IKA Trisakti diharapkan mampu menjadi kekuatan moral dan intelektual yang berkontribusi nyata bagi alumni, almamater, dan bangsa.
Menurut Wakil Bendahara Umum IKA FEB Trisakti Devis, proses pemilihan ketua umum harus berjalan demokratis, transparan, dan akuntabel. “Figur terpilih harus memiliki rekam jejak bersih, kredibel, dan jadi panutan bagi alumni. Ini bukan soal siapa yang menjabat, tetapi soal arah strategis yang akan dibawa untuk berdampak nyata bagi alumni dan masyarakat,” ujar Devis, dalam keterangannya, Senin (14/4).
Sebagai informasi, RUA 2025 kali ini diwarnai hadirnya tokoh nasional alumni Trisakti pada bursa calon ketua umum. Mereka di antaranya ialah Silmy Karim (Ketua Umum IKA Trisakti saat ini) yang kini sebagai Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (incumbent).
Kemudian, Maman Abdurrahman (Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Todotua Pasaribu (Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi), Dudy Purwagandhi (Menteri Perhubungan), dan Bobby Adhityo Rizaldi (anggota BPK RI).
Kemudian, Yenny Wahid (tokoh nasional, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia/FPTI), Sari Yulianti (Bendahara Umum Partai Golkar, anggota DPR RI), Raden Adjeng Sondaryani (Komisaris Independen Pertamina), Sahala Siahaan (advokat senior), dan Pahlevi Pangerang (Direktur PT Maktour Indonesia).
Ada juga tokoh Trisakti lainnya seperti Leonard Eben Ezer Simanjuntak (Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung) dan Fernando Rorimpandey (Ketua Relawan Laskar Trisakti 08).
"Nama-nama itu mencerminkan kekuatan alumni Trisakti yang tersebar di berbagai sektor strategis nasional, dari pemerintahan, hukum, sosial, hingga kewirausahaan," kata Devis.
Ketua Umum Ikatan Alumni STIE Trisakti (Trisakti School of Management) Emir Kharismar menambahkan yang terpenting dalam RUA ini adalah tetap menjaga soliditas dan persatuan alumni.
“IKA Trisakti harus jadi rumah bersama bagi seluruh alumni Trisakti. Calon Ketua IKA Trisakti yang akan dipilih demokratis dan berdasarkan anggaran dasar harus fokus membangun sinergi positif,” tegas Emir.
Menurut dia, lebih dari sekadar organisasi alumni, IKA Trisakti telah tumbuh sebagai kekuatan sosial dan intelektual yang nyata.
"Keberhasilan dalam mendukung kegiatan kemasyarakatan, kolaborasi dengan pemerintah, peningkatan daya saing lulusan, serta advokasi kebangsaan menjadikan IKA Trisakti sebagai contoh organisasi alumni modern yang progresif dan solutif," terangnya.
Menurut Wakil Dekan III FH Usakti Maria Silvya E Wangga, IKA Trisakti sudah saatnya menjadi mitra strategis pemerintah dalam hal kebijakan pendidikan dan ekonomi nasional. Alumni Trisakti juga menjadi support system untuk kemajuan dalam menghadapi era globaliasi saat ini.
“Dengan 149 ribu lebih alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, potensi kolektif IKA Trisakti sangat luar biasa,” ujarnya.
Dia juga berharap RUA 2025 tidak hanya menghasilkan kepemimpinan yang kuat, tetapi juga menyusun roadmap strategis lima tahun ke depan yang mencakup program sosial, pendidikan, advokasi hukum, dan pemberdayaan alumni muda. "Dengan komitmen kebersamaan dan semangat Trisakti Untuk Bangsa, IKA Trisakti siap menjawab tantangan zaman," pungkasnya. (H-2)