17 hours ago
5
Ilustrasi(freepik.com)
POPULARITAS vitamin D meningkat pesat saat pandemi covid-19 karena dipercaya dapat memperkuat daya tahan tubuh untuh melawan covid-19, pilek dan penyakit pernapasan lain. Sebuah penelitian menyebut konsumsi vitamin D harian memberikan perlindungan moderat terhadap infeksi pernapasan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vitamin D merupakan salah satu suplemen paling populer di Amerika Serikat setelah multivitamin.
Namun penelitian terbaru membantah hal tersebut. Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D sebagai suplemen tidak memberikan perlindungan yang bermakna secara statistik terhadap infeksi saluran pernapasan akut.
Dalam studi yang melibatkan 46 penelitian dan lebih dari 64.000 partisipan, para ilmuwan tidak menemukan adanya perbedaan signifikan antara kelompok yang mengonsumsi vitamin D dan kelompok plasebo dalam hal risiko terkena infeksi pernapasan. Hasil ini berlaku di berbagai kelompok usia, dosis konsumsi, maupun kadar vitamin D dalam darah.
Meskipun tidak efektif secara umum dalam mencegah pilek, memiliki kadar vitamin D yang cukup tetap penting untuk kesehatan. Vitamin D berperan dalam fungsi imun, kesehatan tulang, sistem neuromuskular, serta membantu mengurangi peradangan.
Mengonsumsi suplemen vitamin D sebaiknya tetap dikonsultasikan dengan dokter. Masyarakat yang tinggal di wilayah dengan paparan sinar matahari rendah atau penderita osteoporosis mungkin memerlukan tambahan vitamin D. Selain suplemen, konsumsi makanan yang diperkaya vitamin D seperti susu, sereal, jus jeruk, dan roti, atau makanan alami seperti ikan berlemak, juga dianjurkan.
Selain suplementasi vitamin D, risiko infeksi pernapasan dapat ditekan dengan gaya hidup sehat. Konsumsi makanan seimbang dan bergizi, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol serta berolah raga akan lebih bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan. (H-2)
