Respons Tarif Impor, Indonesia dan AS Sepakat Rampungkan Perundingan Dagang dalam 60 Hari

1 day ago 5
Respons Tarif Impor, Indonesia dan AS Sepakat Rampungkan Perundingan Dagang dalam 60 Hari Foto udara seorang pekerja berdiri di tumpukan peti kemas di Pelabuhan Kendari New Port, Kendari, Sulawesi Tenggara(ANTARA FOTO/Andry Denisah)

INDONESIA dan Amerika Serikat sepakat menyelesaikan perundingan kerja sama dagang dan investasi dalam waktu 60 hari. Langkah itu diambil sebagai respons cepat terhadap kebijakan tarif impor baru dari AS yang dinilai memberatkan produk ekspor Indonesia. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati penyelesaian perundingan bilateral dalam waktu 60 hari. 

Kesepakatan tersebut merupakan hasil dari serangkaian pertemuan intensif dengan pejabat tinggi AS, termasuk United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce.

"Indonesia dan Amerika Serikat bersepakat untuk menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Jumat (18/4). 

Perundingan tersebut digelar untuk merespons kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat, yang menambah beban biaya masuk bagi sejumlah produk unggulan Indonesia seperti garmen, tekstil, furnitur, dan udang. Pasalnya tambahan tarif sebesar 10% berpotensi menurunkan daya saing ekspor Indonesia karena pembeli asing meminta biaya tambahan tersebut dibagi dengan eksportir di Indonesia.

"Ini menjadi concern bagi Indonesia karena ekspor kita biayanya lebih tinggi. Tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia," kata Airlangga.

Dalam pembicaraan dengan pihak AS, Indonesia menyampaikan sejumlah usulan, termasuk peningkatan pembelian energi dari AS seperti LPG, minyak mentah, dan bensin. Indonesia juga menawarkan kerja sama di sektor critical minerals, serta membuka peluang impor produk hortikultura dari AS.

Selain itu, pemerintah juga menegaskan komitmennya memfasilitasi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia, termasuk pemberian insentif dan kemudahan perizinan. Di sektor investasi, pendekatan business to business akan didorong, seiring dengan kerja sama pengembangan SDM di bidang sains, teknologi, dan ekonomi digital.

Format perjanjian dan ruang lingkup kerja sama telah disepakati kedua pihak. Isinya mencakup kemitraan perdagangan dan investasi, pengelolaan rantai pasok yang tangguh, serta eksplorasi kerja sama mineral penting.

"Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat," kata Airlangga.

Langkah tersebut juga dinilai mencerminkan upaya pemerintah yang aktif mengakses berbagai pejabat kunci di AS untuk memastikan posisi tawar Indonesia tetap kuat. Pertemuan lanjutan dijadwalkan akan dilakukan dalam satu hingga tiga putaran guna merampungkan seluruh aspek teknis kesepakatan. (Mir/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |