
JENAZAH santri M Fahmi Sirrillah, 15, korban terseret ombak Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), dimakamkan di Pemakaman Desa Gemurung Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jumat malam (11/4). Totalnya, ada tiga santri korban terseret ombak.
Jenazah Fahmi tiba di rumah duka menggunakan ambulans milik BPBD Provinsi Jatim, sekitar pukul 22.50 WIB. Kedatangan jenazah di rumah duka di Desa Gemurung RT 3 RW 1 Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, disambut tangis keluarga dan kerabat.
Setelah diturunkan dari ambulans, jenazah Fahmi langsung disholatkan di depan rumah. Hujan deras tiba-tiba turun saat prosesi sholat, namun tidak membuat pelayat surut. Hujan reda bertepatan dengan usainya sholat jenazah. Jenazah kemudian diiringi ratusan orang ke pemakaman desa.
Keluarga Anggap Ponpes Lalai
M Fahmi merupakan satu dari tujuh santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Kabupaten Mojokerto, yang keluar rekreasi secara diam-diam, dengan menyewa mobil daring, ke Pantai Balekambang pada Rabu (9/4). Suud, 62, kakak ipar orangtua korban, menilai pihak ponpes lalai mengawasi santrinya.
"Kami sempat kaget mendengar kabar peristiwa itu. Karena orang tua Fahmi sudah menyerahkan Fahmi ke Pondok pada hari Senin (7/4). Namun tiba-tiba mendengar kabar bahwa Fahmi terseret ombak Balekambang di Malang," kata Suud.
Sumiasih, 50, tetangga korban mengatakan bahwa keluarga mendapat kabar duka tersebut dari pengemudi Grab Car. "Awalnya orang tuanya ditelepon oleh sopir Grab, katanya HP anaknya tertinggal di mobil. Tapi anehnya pihaknya ponpes tidak mengetahui bahwa Fahmi dan teman-temannya itu keluar dari ponpes," kata Sumiasih.
Fahmi baru diantar orangtuanya masuk ke ponpes pada Senin (7/4) sore. Saat kabar hilangnya santri mulai tersebar, orangtua menghubungi pihak ponpes dan mendapat konfirmasi bahwa Fahmi tidak berada di asrama. (M-1)