
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mendorong transformasi menyeluruh Bank DKI sebagai bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 50 kota global terbaik di dunia.
Dalam rapat bersama jajaran Pemprov DKI, Pramono menegaskan bahwa Bank DKI harus keluar dari zona nyaman dan bersiap tampil dengan wajah baru: lebih profesional, modern, dan berorientasi global.
"Bank DKI harus kita bangun sungguh-sungguh. Apakah menjadi Bank Jakarta, atau bahkan bank berkelas global, perlu kita pikirkan bersama," ujar Pramono dikutip pada Selasa (15/4).
Langkah ini juga menjadi respons atas berbagai tantangan yang dihadapi perbankan daerah, termasuk gangguan layanan pada aplikasi JakOne Mobile beberapa waktu lalu. Pramono memastikan dana nasabah tetap aman, sekaligus menekankan perlunya reformasi agar kejadian serupa tak terulang.
Bank DKI sendiri telah memulai proses pemulihan sistem secara bertahap sejak 7 April 2025, dimulai dari aktivasi kembali layanan ATM lintas bank. Kini, seluruh layanan termasuk transfer dan pembayaran tagihan telah kembali normal.
Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menegaskan komitmen penuh institusinya terhadap transparansi dan perlindungan konsumen.
"Kami terus memantau performa sistem dan membuka kanal komunikasi 24/7 untuk menjawab keluhan serta aspirasi masyarakat," ujarnya.
Transformasi itu tak hanya soal sistem, tetapi juga menyangkut visi besar, yakni menjadikan Bank DKI sebagai simbol kebangkitan Jakarta dalam peta kota global.
Dengan pengelolaan yang profesional, prinsip kehati-hatian, dan tata kelola yang baik, Bank DKI diharapkan menjadi instrumen keuangan yang mendukung pertumbuhan kota secara inklusif dan berkelas dunia. (E-4)