Pola Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan Harus Diakhiri

2 weeks ago 11
Pola Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan Harus Diakhiri Ilustrasi pedagang cabai tengah menunggu barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta(MI/Usman Iskandar)

WAKIL Ketua Komisi IV DPR Abdul Kharis Almasyhari menyoroti kenaikan harga pangan yang kembali terjadi menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri. Menurutnya, fenomena itu sudah menjadi pola berulang setiap tahun dan seharusnya dapat dikendalikan dengan kebijakan yang lebih tepat dan terkoordinasi.

"Kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran memang selalu terjadi, tapi bukan berarti ini sesuatu yang wajar atau tidak bisa diatasi. Pemerintah harus mengambil langkah yang lebih efektif untuk menstabilkan harga agar tidak memberatkan masyarakat," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (28/2). 

Abdul menilai, lonjakan harga ini dapat dicegah dengan perencanaan yang lebih matang, baik dalam aspek produksi, distribusi, maupun pengawasan stok. "Jika pemerintah bisa memperkuat koordinasi antar kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Bulog, lonjakan harga ini bisa dikendalikan," kata dia.

"Stabilisasi stok sejak jauh hari serta pengawasan terhadap praktik spekulan yang memainkan harga harus menjadi perhatian utama," tambahnya. 

Abdul juga menekankan pentingnya penguatan cadangan pangan nasional serta optimalisasi jalur distribusi agar pasokan tetap terjaga dan tidak menimbulkan kelangkaan yang memicu kenaikan harga.

"Kami di Komisi IV terus mendorong pemerintah untuk lebih proaktif. Jangan sampai setiap tahun masyarakat harus menghadapi situasi yang sama tanpa ada solusi nyata. Operasi pasar harus lebih gencar dilakukan dan ketersediaan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, serta daging harus benar-benar dipastikan aman," tutur Abdul. 

Ia berharap pemerintah tidak hanya bertindak reaktif setelah harga sudah naik, tetapi melakukan antisipasi sejak awal guna memastikan harga pangan tetap stabil, terutama di momen-momen penting seperti Ramadan dan Lebaran.

Berdasarkan pantauan pada panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat (28/2), sejumlah harga bahan pangan mengalami kenaikan menjelang Ramadan. 

Beberapa harga komoditas tercatat berada di atas ketetapan dan sasaran pemerintah seperti beras premium, beras medium, cabai rawit merah, minyak goreng curah, hingga Minyakita. 

Harga rata-rata nasional beras premium tercatat Rp15.524 per kilo gram (kg), di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nasioanl senilai Rp14.900. Lalu harga rata-rata nasional beras medium tercatat Rp13.640 per kg, lebih tinggi dari HET nasional yang senilai Rp12.500 per kg. 

Bahkan harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga tercatat lebih tinggi dari HET nasional. Tercatat harga rata-rata nasional beras SPHP Rp12.575 per kg, lebih tinggi dari HET nasional senilai Rp12.500 per kg. 

Selain itu, harga rata-rata nasional cabai rawit merah per kg mencapai Rp78.447, sementara Harga Acuan Penjualan Tingkat Konsumen sesuai Perbadan 6/2024 dan Perbadan 12/2024 berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp57.000 per kg. 

Kemudian harga minyak goreng curah secara rerata nasional tercatat Rp17.864 per liter, di atas HET Minyakita yang senilai Rp15.700 per liter. Begitu pula dengan harga rata-rata nasional Minyakita yang tercatat Rp17.663 per liter. (Mir/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |