
Jangan lewatkan Musikal Poco-Poco yang akan digelar tahun ini oleh Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI). Pertunjukan ini akan menggabungkan elemen seni, budaya, dan olahraga dalam satu panggung.
Acara ini akan melibatkan Dwiki Dharmawan Orchestra, yang akan mengaransemen musik dengan sentuhan modern namun tetap mempertahankan keaslian budaya Indonesia. Saat ini FOKBI telah memiliki enam versi kreasi Poco-Poco yang menggabungkan kegiatan senam dan tarian.
Poco-poco sendiri diciptakan Arie Sapulette dan Ferry Sapulette, musisi asal Maluku yang tergabung dalam Nanaku Group. Mereka memainkan dan merekam lagu Poco-poco pada 1993.
"Kami menggabungkan aspek musik tradional, tarian, dan olahraga yang berasal dari berbagai cabang, misalnya gerakan di cabang bulu tangkis. Jadi mereka yang melakukan kegiatan olahraga kreasi budaya ini akan bugar sekaligus riang gembara karena ada unsur hiburannya. Saat yang sama, kita juga melestarikan budaya Nusantara," kata Ketua Umum terpilih Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) Sapta Nirwandar dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Pusat FOKBI 2024 – 2029. Pelantikan dilaksanakan di Balairung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (27/2) dihadiri Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa.
Selain Drama Musikal Poco-Poco, FOKBI akan kembali mengadakan Pemilihan Duta Poco-Poco untuk mencari individu yang tidak hanya mahir dalam menari Poco-Poco, tetapi juga memiliki semangat mempromosikan budaya Indonesia di kancah internasional.
Wakil Ketua Umum FOKBI dijabat oleh Lily Greta Karmel dan Sekretaris, Dr. dr Ria Maria Theresa SpKJ. Ria Maria menjelaskan, aktivitas menari yang dipadukan dengan senam diiringi lagu tradisional dapat berdampak pada kesehatan, termasuk menurunkan berat badan. Syaratnya, gerakan harus dilakukan melibatkan kekuatan, bukan hanya memenuhi aspek estetika. Sebanyak enam versi Poco-Poco itu di antaranya, untuk kalangan anak-anak, generasi muda, serta lansia. (X-8)