
NOVAK Djokovic gagal meraih gelar Miami Terbuka 2025 setelah kalah dari petenis muda berusia 19 tahun, Jakub Mensik, di laga final yang sempat ditunda karena hujan, Senin (31/3) WIB.
Mensik sukses mengatasi hujan dan lawannya, yang merupakan mantan petenis nomor satu dunia, untuk meraih kemenangan 7-6 (4) dan 7-6 (4) untuk meraih trofi ATP Tour pertamanya.
Mensik menjadi peraih gelar termuda kedua dalam sejarah turnamen setelah Carlos Alcaraz, yang mengangkat trofi Miami Terbuka pada 2022 saat berusia 18 tahun.
"Sejujurnya, saya tidak tahu harus berkata apa. Rasanya luar biasa, tentu saja. Ini mungkin hari terbesar dalam hidup saya dan saya melakukannya dengan sangat baik. Saya menunjukkan performa dan menjaga ketegangan di luar lapangan sebelum pertandingan. Saya merasa sangat bahagia," kata Mensik usai laga.
AFP/MATTHEW STOCKMAN/GETTY IMAGES NORTH AMERICA--Petenis Rep Ceko Jakub Mensik usai menjadi juara Miami Terbuka
Laga final Miami Terbuka ini tertunda selama hampir enam jam karena hujan di Florida, sehingga Mensik punya banyak waktu untuk memikirkan tugas yang harus diselesaikannya, yaitu mencoba menghentikan Djokovic mengeklaim gelar ke-100 dalam kariernya.
Mensik, yang lahir pada September 2005, saat Djokovic sudah berada di 100 besar dunia, tidak menyerah begitu saja. Ia bangkit untuk memainkan pertandingan terbaiknya, menghasilkan servis yang memukau untuk menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangi ajang ATP Masters 1000 sejak Tomas Berdych menang di Paris pada 2005.
"Ini bukan pertama kalinya saya bermain melawan Novak," tutur Mensik, yang kalah dalam pertemuan head to head pertamanya melawan petenis idolanya itu tahun lalu di perempat final Shanghai.
"Tidak ada tugas yang lebih sulit dalam tenis daripada mengalahkannya di final. Namun, tentu saja saya merasa sangat hebat dan ini adalah momen saya, jadi saya hanya mencoba untuk fokus pada pertandingan seperti yang saya lakukan di babak-babak sebelumnya," ungkap Mensik.
Pertandingan tersebut adalah final ATP Tour kedua bagi Mensik, tetapi ia tidak menunjukkan banyak rasa gugup.
Menurut statistik ATP, Djokovic memiliki persentase kemenangan tie-break terbaik yang pernah tercatat (hampir 66%).
Namun, Djokovic berjuang dengan masalah di mata kanannya. Petenis berusia 37 tahun itu beberapa kali menggunakan obat tetes mata.
Di sisi lain lapangan, Mensik lebih tenang di bawah tekanan, memenangi kedua tie-break untuk meraih gelar juara.
Dengan kemenangan tersebut, Mensik akan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya, peringkat 24 dunia, melewati Jiri Lehecka untuk menjadi petenis Rep Ceko peringkat kedua di belakang peringkat 21 dunia Tomas Machac. Dua tahun lalu, Mensik adalah petenis peringkat 390 dunia.
Sementara itu, pekan ini adalah kebangkitan bagi Djokovic, yang mengawali turnamen dengan rekor 7-4 musim ini.
Meskipun kecewa karena tidak mengangkat trofi ke-100 di level tur, petenis Serbia itu menghabiskan pidatonya selama upacara penyerahan trofi dengan memuji lawannya.
"Ini adalah momen Jakub, momen timnya, momen keluarganya. Selamat, turnamen yang luar biasa," ujar Djokovic.
"Menyakitkan untuk mengakuinya, tetapi Anda lebih baik! Di saat-saat genting, Anda memberikan hasil dengan servis yang luar biasa dan
upaya fenomenal secara mental untuk tetap tangguh di saat-saat sulit," pungkasnya. (Ant/Z-1)