Mukjizat Al-Qur'an: Kaum Ad dan Tsamud serta Kota Iram

3 weeks ago 16
 Kaum Ad dan Tsamud serta Kota Iram Ilustrasi.(Freepik)

NABI Shalih dan Nabi Hud diutus Allah kepada kaum Ad dan Tsamud. Ini cukup banyak dibicarakan oleh Al-Qur'an. Ungkapan Al-Qur'an tentang kedua kaum ini berkisar pada segi kemampuan dan kekuatan mereka maupun kedurhakaan, kesesatan, dan pembangkangan mereka kepada Allah SWT dan utusan-Nya.

Al-Qur'an juga menceritakan kedua kaum tersebut akhirnya dihancurkan oleh Allah dengan gempa bumi dan angin ribut yang sangat dingin lagi kencang. Hal ini sebagaimana dilukiskan QS Al-Haqqah: 4-7.

Allah SWT berfirman, "Kaum Ad dan Tsamūd telah mendustakan hari kiamat. Adapun Tsamud, mereka telah dibinasakan dengan kejadian luar biasa (petir dan suaranya yang menghancurkan). Sedangkan kaum Ad telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi kencang. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. Karenanya, kamu lihat kaum Ad ketika itu, mati bergelimpangan bagaikan tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk)."

Adapun peradaban kota Iram yang diungkap Al-Qur'an termasuk peradaban yang sangat sukar dibuktikan dengan penelitian sejarah karena pelacakan data, kecuali melalui penelitian-penelitian arkeologis yang sangat mahal. Kota Iram yang diungkapkan oleh QS Al-Fajr: 6-8, "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad (yaitu) penduduk kota Iram yang memiliki bangunan-bangunan tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain."

Menurut Abdurrahman dari Institut Agama Islam (IAI) Al-Qolam Malang lewat karyanya yang berjudul Mukjizat Al-Qur'an dalam Berbagai Aspeknya, ada yang meragukan informasi Al-Qur'an itu. Namun, sedikit demi sedikit bukti-bukti kebenarannya terungkap. Pertama kali ketika informasi Al-Qur'an dan riwayat-riwayat yang diterima diverifikasi dengan hasil-hasil penelitian arkeologis.

Pada tahap ini, yang ditemukan ialah bukti-bukti arkeologis tentang terjadi gempa dan angin ribut, seperti yang diuraikan oleh Al-Qur'an. Masa itu diperkirakan merupakan masa hidupnya kaum-kaum yang dihancurkan Tuhan serta di tempat yang diisyaratkan oleh kitab-kitab suci, seperti Lembah Yordania, Pantai Laut Merah, serta Arab Selatan.

Tentu saja penjelasan ini belum memuaskan semua pihak. Akan tetapi dari hari ke hari, bukti semakin jelas dan kini tidak ada alasan lagi untuk menolak informasi Al-Qur'an. 

Pada 1834 ditemukan--di dalam tanah yang berlokasi di Hishn al-Ghurab dekat kota Aden di Yaman--naskah bertuliskan aksara Arab lama (Hymarite) yang menunjukkan nama Nabi Hud. Dalam naskah itu antara lain tertulis, "Kami memerintah dengan menggunakan hukum Hud." 

Selanjutnya, pada 1964-1969 dilakukan penggalian arkeologis. Dari hasil analisis pada 1980 ditemukan informasi dari salah satu lempeng tentang keberadaan kota yang disebut Ad, Tsamud, dan Iram. 

"Prof. Pettinato mengidentifikasikan nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disebut pada surat Al-Fajr di atas," kata Abdurrahman. Melalui penelitian yang sangat mahal, kota Iram yang disebutkan Al-Qur'an itu dapat ditemukan kembali pada Februari 1992 di suatu gurun, Arabia Selatan, pada kedalaman 183 meter di bawah permukaan pasir. 

"Kota tersebut, menurut Umar Anggara, ditemukan Tim Peneliti yang dipimpin Nichilas Clapp dari California Institute of Technology Jet Propulsion (CIT-JTL). Dia mengawali penelitiannya dengan menyimak legenda-legenda Arab tentang kota tua Ubhar," imbuhnya. 

Dengan bantuan pesawat ulang-alik Challenger yang memiliki sistem Satellit Imaging Radar (SIR) dan satelit Prancis dengan sistem penginderaan optik, Clapp mampu mendeteksi permukaan bawah gurun di Arabia Selatan. Pada kedalaman 183 meter dia menemukan keajaiban besar yaitu bangunan segi delapan dengan dinding-dinding dan menara yang mencapai ketinggian 9 meter. Diperkirakan, gedung tersebut mampu menampung sebanyak 150 orang. 

Di samping itu, dia juga menemukan situs perjalanan kafilah beratus-ratus kilometer. Dengan demikian, dia menyimpulkan bahwa bangunan tua tersebut merupakan bagian dari kota Iram, pusat kegiatan dakwah Nabi Hud, cucu Nabi Nuh, dan merupakan peninggalan historis dari kaum Ad yang tetap hidup dalam legenda Arab berupa legenda kora Ubhar. 

Kini bangsa Arab sendiri meyakini bahwa Ubhar dan Iram adalah dua nama untuk subjek yang sama. Demikianlah mukjizat Al-Qur'an terkait berita ghaib masa lampau yaitu keberadaan kaum Ad, Tsamud, dan Iram. Semoga bermanfaat. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |