Mudik Asyik Baca Buku 2025: Badan Bahasa Sebarkan 20.000 Buku Bacaan Menarik untuk Temani Perjalanan

3 weeks ago 13
 Badan Bahasa Sebarkan 20.000 Buku Bacaan Menarik untuk Temani Perjalanan Mudik Asyik Baca Buku 2025: Badan Bahasa Sebarkan 20.000 Buku Bacaan Menarik untuk Temani Perjalanan(Dok. Badan Bahasa)

DALAM rangka meningkatkan budaya literasi masyarakat dan memberikan alternatif edukatif bagi anak-anak selama perjalanan mudik, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), menyelenggarakan program Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025.  Kegiatan ini akan berlangsung pada 26–27 Maret 2025 di berbagai titik keberangkatan mudik, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Bandara Halim Perdanakusuma. 

Acara ini akan berlangsung mulai pukul 09.00–15.00 WIB dengan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan anak-anak dan keluarga.  Rangkaian acara akan dimulai pada 26 Maret 2025 pukul 15.00 WIB dengan pembukaan resmi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Perhubungan, serta Ketua Komisi X DPR RI. Acara pembukaan akan berlangsung di Stasiun Pasar Senen dan akan menjadi momentum penting dalam kampanye literasi nasional ini.  

Fokus utama program ini adalah menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan menarik serta edukatif bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh. Pengalaman menarik membaca buku bermutu diharapkan akan menjadi pengalaman yang mengesankan dan akan menjadi kenangan bagi anak-anak serta  akan meningkatkan minat baca dan aktivitas literasi. 

Berdasarkan temuan di lapangan, banyak orang tua memberikan ponsel kepada anak-anak mereka selama perjalanan untuk mengatasi kebosanan. Namun, kurangnya kontrol terhadap konten digital menjadi tantangan tersendiri. 

"Kami mempunyai misi dalam rangka meningkatkan literasi khususnya anak anak. Karna selama ini mereka sudah mulai meninggalkan buku, lebih asik menggunakan gawai selama perjalanannya, sehingga sensasi membaca buku dengan menyentuh lembar lembar kertasnya itu tidak terasa lagi. Kami ingin mengembalikan pengetahuan mereka lewat buku serta mendekatkan hubungan antara anak dengan orang tua," kata Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, Dora Amalia dalam keterangan yang diterima Rabu (26/3). 

Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk memperkenalkan buku sebagai alternatif hiburan yang lebih edukatif dan berkualitas. Selain membaca buku, anak-anak juga akan mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dongeng serta mengikuti kegiatan literasi interaktif lainnya dari para penggiat literasi di Jakarta. 

"Kami ingin mengembalikan pengetahuan mereka lewat buku serta mendekatkan hubungan antara anak dengan orang tua. Harapannya orang tua bisa membacakan sambil mendongengkan anak anaknya di perjalanan mudik nanti," kata Dora. 

Sebagai upaya memasyarakatkan literasi, Badan Bahasa menyediakan 20.000 buku untuk anak-anak dan masyarakat umum di gerai baca yang tersebar di enam lokasi titik mudik. Buku-buku ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca sejak dini dan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai selama perjalanan mudik. 

"Harapannya orang tua bisa membacakan sambil mendongengkan anak anaknya di perjalanan mudik nanti. Buku buku yang akan di berikan nanti itu beragam, mulai dari anak anak sampai dewasa juga ada, dan untuk buku anak anak sudah di seleksi dan dilakukan penilaian apakah materinya sesuai dengan tingkat literasi anak, jadi tidak ada buku yang mengandung unsur sara atau menimbulkan hal hal yang tidak kita inginkan," jelas Dora.

Dengan adanya titik baca di lokasi-lokasi strategis ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses bahan bacaan berkualitas secara gratis. Program ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Perpustakaan Nasional RI, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), serta beberapa penerbit dan komunitas literasi. Dukungan juga diberikan oleh PT Macanan Jaya Klaten, PT Temprina, CV Aldeaz Sejahtera Printing, PT Gramedia, Solo Murni, Arya Duta, Asia Foundation, Pusat Perbukuan, Tripper, Pasflix, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan Dinas Kominfotik DKI Jakarta. 

Kerja sama lintas sektor ini bertujuan untuk memastikan distribusi buku yang merata dan terselenggaranya kegiatan dengan optimal. Kolaborasi ini juga menegaskan pentingnya sinergi dalam meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Selain menyediakan buku bacaan, dalam acara MABB ini juga akan dilangsungkan sesi interaktif seperti mendongeng, kuis literasi, dan edukasi mengenai pentingnya membaca. 

Harapannya, kegiatan dengan pendekatan yang menyenangkan ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan kebiasaan membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini juga dapat berinteraksi dengan para pendongeng profesional yang akan membawakan cerita-cerita inspiratif.  Penyelenggara juga menyediakan tas sagu hati berisi buku pilihan bagi anak-anak yang menunjukkan antusiasme dalam membaca selama acara berlangsung. 

Langkah ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk membawa kebiasaan membaca hingga ke kampung halaman mereka. Selain itu, tas sagu hati ini menjadi bentuk apresiasi bagi anak-anak yang aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi selama acara. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat budaya membaca di kalangan anak-anak dan keluarga mereka. Dengan adanya program MABB 2025, Badan Bahasa ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya literasi sejak usia dini. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan makin banyak keluarga yang memilih buku sebagai teman perjalanan yang bermanfaat dan menyenangkan. Kampanye ini juga menjadi bagian dari visi pemerintah dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Terminal Pulo Gebang, Junaedi, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas inisiasinya dan kegiatan mudik asik baca buku tahun 2025. Kegiatan ini merupakan wujud nyata yang memberikan manfaat dan meningkatkan kecerdasan anak agar selalu benar untuk membaca. 

"Saya pikir kalau dengan membaca sambil pulang kampung tidak akan terasa sudah sampai tujuan, Buku adalah Jendela Ilmu. Semoga kegiatan ini bisa memotivasi kita semua terutama anak anak atau bapak ibu yang akan mudik bisa menikmati mudik lebih asik dengan membaca buku," kata Junaedi. (RO/P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |