
FACEBOOK memasang lebih dari 100 iklan berbayar yang mempromosikan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki Israel. Raksasa media sosial itu diduga mendapat untung dari konten yang kemungkinan bisa melanggar hukum internasional.
Di antara iklan yang diidentifikasi juga terdapat seruan untuk pembongkaran rumah, sekolah, dan taman bermain Palestina, serta seruan penggalangan dana untuk unit militer Israel yang beroperasi di Jalur Gaza.
Perusahaan induk Facebook, Meta, menyebut semua iklan yang ditayangkan di platformnya telah melewati proses peninjauan. Beberapa iklan telah dihapus karena melanggar kebijakan internal perusahaan tersebut.
Setidaknya 52 iklan berbayar dari perusahaan real estate Israel ditemukan mempromosikan penjualan properti di Tepi Barat menargetkan pembeli dari seluruh Israel serta beberapa user di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Iklan-iklan itu pertama kali diterbitkan pada Maret 2024 dan banyak yang masih aktif di Facebook.
"Kami memiliki proses dan tim yang kuat untuk meninjau iklan, dan sistem peninjauan iklan kami dirancang untuk meninjau iklan sebelum ditayangkan," kata Meta kepada Al Jazeera.
"Sistem ini terutama bergantung pada teknologi otomatis untuk menerapkan Standar Periklanan kami pada jutaan iklan yang berjalan di seluruh aplikasi kami, sambil mengandalkan tim kami untuk membangun dan melatih sistem ini, dan dalam beberapa kasus, untuk meninjau iklan secara manual," lanjutnya.
Di antara iklan yang diidentifikasi, setidaknya ada empat iklan yang mempromosikan penjualan properti di pemukiman ilegal Israel di Ariel. Iklan tersebut, yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan ditujukan kepada pengguna Facebook Israel, dibayar oleh halaman Facebook bernama Ramat Aderet yang mengaku sebagai penyedia penthouse.
Menurut situs web tersebut, proyek Ramat Aderet (Hillside Crown) terdiri dari dua lingkungan dengan total 27 bangunan dengan ketinggian antara 4-8 lantai. Perusahaan tersebut memiliki valuasi sebesar US$300 juta menurut sebuah firma riset dan penyedia data keuangan, PitchBook.
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) telah lama menyerukan boikot terhadap bank tersebut atas perannya dalam pembiayaan pemukiman ilegal. Setelah mendapat tekanan, pada Januari 2014, dana pensiun Belanda PGGM menarik investasi dari bank tersebut, sementara raksasa asuransi AXA menarik investasinya pada 2022.
Sebanyak 48 iklan lainnya dipasang oleh Gabai Real Estate yang mempromosikan rumah-rumah di permukiman Ma'ale Adumim dan permukiman Efrat. Rumah-rumah itu merupakan bagian dari perluasan yang disetujui pada Maret 2024 oleh Komite Perencanaan Tinggi Israel, yang diawasi oleh Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich. (Z-1)