
SETIAP tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia, momentum global yang menyoroti pencapaian perempuan serta upaya mendorong kesetaraan gender di berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Tahun ini, Uniqlo Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam.
Corporate Affairs Director Uniqlo Indonesia, Irma Yunita, menegaskan bahwa perusahaan memiliki komitmen global dalam mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan di tempat kerja. Dalam sebuah talkshow bertajuk Building Empowering Environments: Cultivating The Future Women Leaders, Irma menekankan pentingnya lingkungan kerja yang mendukung perempuan agar dapat berkembang secara profesional.
“Di Indonesia, mayoritas karyawan Uniqlo adalah perempuan, mencapai sekitar 60 persen, termasuk di tingkat manajerial. Oleh karena itu, memastikan keberagaman dan inklusivitas di tempat kerja menjadi hal yang sangat relevan bagi kami,” ujar Irma dalam acara yang digelar di kantor Uniqlo, South Quarter, Jakarta, Selasa (25/3).
Sebagai bagian dari upaya ini, Uniqlo telah menerapkan berbagai kebijakan yang berpihak pada karyawan perempuan. Salah satunya adalah kebijakan cuti melahirkan yang tidak hanya diberikan kepada ibu, tetapi juga bagi ayah guna mendukung peran keluarga yang lebih seimbang. Selain itu, perusahaan juga menyediakan tunjangan penitipan anak (child care allowance) untuk membantu karyawan perempuan tetap produktif, terutama selama musim sibuk seperti menjelang hari raya.
Uniqlo juga memiliki program mentoring khusus bagi karyawan perempuan, yang bertujuan untuk membangun jaringan dukungan dan meningkatkan kepemimpinan perempuan dalam perusahaan.
“Kami memiliki program women mentorship, yang memungkinkan perempuan berbagi pengalaman dan saling mendukung. Program ini bukan sekadar ruang diskusi, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat posisi perempuan di tempat kerja,” jelas Irma.
Di tingkat manajemen, Uniqlo berupaya melibatkan laki-laki dalam inisiatif kesetaraan gender dengan membentuk Diversity and Inclusion Committee. Komite ini bertugas memastikan kebijakan inklusif diterapkan di seluruh lini bisnis serta mendorong keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk karyawan laki-laki.
“Mengubah pola pikir bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan melibatkan mereka dalam perjalanan ini, kami melihat adanya perubahan yang positif. Kesetaraan gender bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi seluruh organisasi,” tambahnya.
Komitmen Uniqlo terhadap kesetaraan gender tidak hanya sebatas kepatuhan terhadap kebijakan sosial, tetapi juga bagian dari strategi bisnis berkelanjutan. Dengan semakin banyak perusahaan yang menerapkan langkah serupa, diharapkan dunia kerja yang lebih adil dan inklusif dapat segera terwujud, memberikan manfaat bagi perempuan, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan. (Z-10)