
KEMENTERIAN Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) menyambut baik munculnya tagar #KaburAjaDulu yang viral beberapa waktu terakhir ini. Menurut KPPMI, tangar ini perlu sedikit diarahkan, yakni menjadi tagar Kerja ke Luar Negeri Dulu Aja Yuk.
Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KPPMI Dwi Setiawan Susanto di sela-sela seminar yang digelar Pelbakori DIY, Minggu (23/2), menjelaskan #KaburAjaDulu akan sangat mendukung generasi muda yang akan mencari pengalaman, peluang kerja dan peningkatan kemampuannya dengan cara bekerja di luar negeri.
Namun, ujarnya, untuk menjadi pekerja di luar negeri atau pekerja migran, diharapkan masyarakat melengkapi diri dengan berbagai keterampilan atau skill yang mendukung, serta kemampuan berkomunikasi yang baik dan lainnya.
"Apalagi bekerja di luar negeri ini memiliki tantangan yang berbeda, kultur yang berbeda dan lain sebagainya yang harus dipahami," kata Dirjen.
Ia mengatakan dengan mempersiapkan diri dengan baik, warga negara Indonesia agar nanti berangkat menjadi migran ketika pulang bisa menjadi juragan.
"Pekerja migran Indonesia banyak yang belum mempersiapkan diri dengan baik. Tantangan bekerja di luar negeri berbeda-beda, baik dari segi budaya, kualifikasi, maupun standar internasional. Oleh karena itu, sebelum berangkat, pekerja harus mendapatkan pelatihan, sertifikasi dan kemampuan komunikasi dalam bahasa negara tujuan," imbuh dia.
Ia menambahkan dari 1,4 juta job order yang ada, tahun lalu Indonesia hanya mampu mengirim 297.000 pekerja ke luar negeri sehingga menurutnya masih terbuka lebar peluang untuk bekerja di luar negeri termasuk di berbagai sektor strategis di Korea Selatan.
Pada kesempatan itu Ketua Umum PELBAKORI, Mohammad Rosyidi mengungkap minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan sangat besar. Pada 2024, jumlah pendaftar mencapai 60 ribu orang, yang menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia. (H-4)