Junta Militer Larang Jurnalis Internasional Masuk ke Myanmar

1 day ago 6
Junta Militer Larang Jurnalis Internasional Masuk ke Myanmar Petugas mengevakuasi korban gempa bumi di Myanmar(AFP/Sai Aung Main)

JUNTA militer Myanmar melarang jurnalis internasional masuk ke negara tersebut untuk meliput bencana gempa bumi yang melanda negara tersebut. Otoritas beralasan kurangnya layanan penting seperti air, listrik, dan akomodasi tidak memungkinkan jurbalis asing untuk masuk. 

“(Jurnalis asing) tidak mungkin datang, tinggal, mencari tempat berteduh, atau bergerak di sini. Kami ingin semua orang memahami hal ini,” kata juru bicara rezim junta militer, Mayjen Zaw Min Tun, dilansir Myanmar Now. 

Di Myanmar, banyak media independen dilarang sejak kudeta 2021. Para jurnalis kemudian bekerja secara rahasia di Myanmar. 

Adapun upaya penyelamatan korban masih berlangsung setelah gempa yang mengakibatkan kerusakan luas di Mandalay dan ibu kota Naypyitaw serta di beberapa bagian Wilayah Sagaing dan Negara Bagian Shan bagian selatan. 

Hingga Minggu (31/3) sore, rezim jurna menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 1.700 dengan lebih dari 3.400 orang luka-luka. Lebih dari 300 orang masih hilang. 

Sumber-sumber independen menyatakan angka-angka tersebut diduga masih jauh di bawah yang dilaporkan. Beberapa analis memerkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 10.000 orang. 

Sementara itu, Departemen Meteorologi dan Hidrologi Myanmar melaporkan 34 gempa susulan sejak Jumat yang semakin memperparah krisis. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |