
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berencana akan membangun fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Jakarta. Menurutnya, fasilitas RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, belum cukup.
Hal itu karena jumlah sampah di Jakarta sudah mencapai 8 ribu ton per harinya. Sehingga diperlukan RDF lain untuk mengelola sampah tersebut.
“Kita sudah disampaikan pada waktu tim transisi itu, termasuk memang RDF itu kurang hanya di satu tempat,” kata Rano Karno di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2).
“Makanya tadi saya katakan kan, sampah Jakarta itu sehari 8 ribu ton. Rorotan itu hanya sanggup 2.500 ton. Nah sisanya mau dibuang ke mana? Akhirnya Bantargebang lagi kan?” sambungnya.
Menurut Rano, untuk mengelola sampah-sampah tersebut dibutuhkan tambahan 4 fasilitas RDF Plant di Jakarta. Namun, Rano belum mengungkap kapan fasilitas RDF Plant baru akan dibangun di Jakarta.
“Artinya harus dibuat di tempat yang lain supaya sampah itu tidak melintas kota. Misalnya gini, sampah (Jakarta) Utara diproses di sana, sampah (Jakarta) Barat diproses di barat, supaya daya tampung bisa selesai. Kalau nggak gitu kita akan menghadapi masalah,” ucapnya.
Rano mengatakan, pengelolaan sampah di Jakarta bermasalah karena keterbatasan lahan dan fasilitas.
“Artinya memang, kita enggak punya lahan. Untung kita punya Bekasi (TPST Bantar Gebang) yang bisa kita kerja samakan. tapi lama-lama Bekasi juga bakal kewalahan,” ujarnya.
“Nah, inilah ada teknologi yang harus kita kerjakan. Ya memang hanya ada dua. Kalau gak RDF ya ITF (Intermediate Treatment Facility) itu. Itu aja pilihannya,” pungkasnya. (H-2)