
KOTA Granada di Spanyol menyimpan sejarah kerajaan Islam terakhir di Andalusia. Elisa, diaspora Indonesia yang tinggal di kota Granada, mengajak kita melihat jejak-jejak Islam di sana, dalam program Kurma yang tayang di Youtube Media Indonesia.
Granada adalah sebuah kota bersejarah di Spanyol Selatan. Terletak di kaki Pegunungan Sierra Nevada, kota ini memiliki perpaduan budaya Islam, Kristen, dan Yahudi yang terlihat dalam arsitektur, seni, dan tradisinya.
Granada juga terkenal dengan Alhambra, sebuah istana dan benteng megah peninggalan dinasti Nasrid yang membuat Granada menjadi salah satu tujuan wisata utama di Spanyol.
"Tujuan pertama kita menapak jejak Islam adalah ke sebuah tempat yang dulu menjadi pusat pendidikan tinggi di masa dinasti Nasrid, Palacio de la Madraza," tutur Elisa.
Bangunannya terletak di jantung kota Granada. Dibangun pada tahun 1349 oleh Sultan Yusuf I, bangunan ini pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat para cendikiawan mendalami ilmu agama, hukum, filsafat, kedokteran, hingga matematika.
Setelah kejatuhan kerajaan Islam Granada, bangunan ini menjadi balai kota pertama dan mengalami berbagai renovasi. Walau demikian, ada jejak Islam yang masih terawat hingga kini, salah satunya mihrab atau ruangan ibadah dengan ukiran islami yang indah.
Kini, Palacio de la Madraza menjadi bagian dari Universitas Granada dan terbuka untuk umum. Tak jauh dari Palacio de la Madraza, sebenarnya dulu pernah berdiri Masjid Al-Jama di masa dinasti Nasrid. Tapi setelah Islam ditaklukkan, beberapa masa kemudian, sebuah gereja dibangun menempati lokasi tersebut.
"Kita melanjutkan perjalanan ke Pasar Alcaiceria. Dulu ini adalah pasar sutra penting pada masa dinasti Nasrid. Tempat pedagang menjual kain mewah, rempah-rempah, dan barang-barang berharga dari berbagai penjuru dunia Islam," ungkapnya.
Kebakaran besar terjadi pada tahun 1843, menghancurkan sebagian besar pasar. Yang ada sekarang adalah rekonstruksi bergaya Moor dengan tetap mempertahankan suasana saat itu.
Saat ini, Alcaiceria menjadi tempat wisatawan membeli oleh-oleh khas Granada, seperti keramik Andalusia, lampu mozaik, dan suvenir bernuansa Arab. "Berjalan di lorong-lorong sempitnya memberikan pengalaman unik, seolah membawa kita kembali ke masa lalu kejayaan perdagangan di Al-Andalus," kata Elisa.
Perjalanan selanjutnya yaitu ke daerah Albaicin, sebuah kawasan bersejarah di Granada yang terkenal dengan jalan-jalan sempit dan rumah putih khas Andalusia.
Kawasan Albaicin membentang dari dekat pusat kota Granada hingga ke atas bukit, tempat kita bisa melihat pemandangan indah ke arah Alhambra. Dulunya, Albaicin adalah pemukiman utama Muslim saat Granada masih menjadi bagian dari Al-Andalus. Meskipun banyak bangunan Islam diubah setelah penaklukan Spanyol, jejak budaya mur masih terasa kuat.
Sekarang, Albaicin masuk dalam warisan dunia UNESCO dan menjadi tempat wisata populer dengan kafe dan toko kerajinan.
"Dari kawasan Albaicin ini, kita melanjutkan kunjungan ke Mezquita Mayor De Granada. Ini adalah masjid pertama yang dibangun kembali di kota ini setelah lebih dari 500 tahun kerajaan Islam terakhir di Al-Andalus ditaklukkan pada tahun 1492," paparnya.
Diresmikan pada tahun 2003, masjid ini menjadi tempat ibadah dan pusat komunitas Muslim di Granada. Bangunannya berwarna putih dengan ruang salat, kamar yang asri, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi simbol kembalinya jejak Islam di Kota Granada.
"Untuk menutup perjalanan ini, saya akhirnya mengunjungi Alhambra. Alhambra adalah sebuah kompleks istana dan benteng dan merupakan saksi sejarah kerajaan Islam terakhir yang ada di Andalusia," kata Elisa.
Dibangun pada abad ke-13 oleh para pemimpin Muslim dari dinasti Nasrid, Alhambra terkenal dengan arsitektur yang indah, ukiran-ukiran rumit, dan taman-taman yang menawan.
Di sana ada Generalife, Istana Comares, dan Istana Singa yang terkenal. Untuk bisa masuk ke bagian yang wajib dikunjungi di Alhambra ini, tiket harus dipesan jauh-jauh hari.
Walau tanpa tiket, ada bagian yang dibuka untuk umum di sini, yaitu Istana Charles V yang sekarang menjadi museum. Dalam museum ini, kita dapat melihat barang-barang peninggalan dinasti Nasrid.
Granada jatuh pada tahun 1492 setelah Sultan Boabdil menyerahkan kunci istana ke tangan Ratu Isabel dan Raja Ferdinand. Sekarang, Alhambra adalah situs warisan dunia UNESCO dan salah satu tempat wisata paling terkenal di Spanyol, menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia. (H-3)