
MILITER Israel mengeklaim bahwa mereka telah melakukan serangan udara di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Suriah-Libanon. Mereka menuduh lokasi-lokasi tersebut digunakan untuk transfer senjata ke Hizbullah.
"Angkatan udara menyerbu koridor-koridor transportasi di perbatasan Suriah-Libanon beberapa waktu lalu yang dilaporkan digunakan oleh Hizbullah untuk mentransfer persenjataan ke Libanon," kata pernyataan militer Israel dikutip TRT World, Minggu (23/2).
Lebih lanjut dikatakan bahwa upaya penyelundupan semacam itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kesepahaman antara Israel dan Libanon.
Ini merupakan kedua kali dalam waktu kurang dari 48 jam Israel mengumumkan serangan udara di wilayah perbatasan.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang Libanon atau Suriah mengenai serangan tersebut.
Pendudukan Dataran Tinggi Golan
Sejak penggulingan rezim Bashar Al-Assad pada 8 Desember 2024, Israel telah mengintensifkan serangan udara yang menargetkan posisi militer Suriah.
Selain itu, Israel memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan dengan merebut zona penyangga yang didemiliterisasi dan Gunung Hermon. Ini tindakan yang melanggar perjanjian pelepasan dengan Suriah tahun 1974.
Tindakan militer Israel baru-baru ini di Dataran Tinggi Golan telah menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab.
Tel Aviv menduduki Dataran Tinggi Golan secara ilegal pada 1967 dan mencaploknya secara sepihak pada tahun 1981. Kecuali AS, invasi tersebut tidak diakui oleh komunitas internasional. (I-2)