
MILITER Israel telah menyelesaikan pengambilalihan koridor baru di Gaza selatan, memajukan upayanya untuk merebut sebagian besar wilayah Palestina yang dilanda perang.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Israel Katz saat Hamas mengharapkan kemajuan nyata menuju kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza, di mana para pemimpin senior dari gerakan Palestina dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan mediator Mesir di Kairo.
"IDF (militer) kini telah menyelesaikan pengambilalihan poros Morag, yang melintasi Gaza antara Rafah dan Khan Yunis, mengubah seluruh wilayah antara Rute Philadelphi (sepanjang perbatasan dengan Mesir) dan Morag menjadi bagian dari zona keamanan Israel," kata Katz dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Arab News, Minggu (13/4).
“Operasi IDF (militer) akan meningkat dan meluas ke daerah lain di sebagian besar Gaza, dan Anda perlu mengevakuasi zona pertempuran," sebutnya.
“Di Gaza utara juga penduduk dievakuasi, daerah tersebut diambil alih dan zona keamanan diperluas, termasuk di koridor Netzarim,” tambahnya.
Harapan kemajuan
Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas runtuh pada pertengahan Maret, serangan baru Israel di Gaza telah mengungsikan ratusan ribu orang sementara militer telah merebut sebagian besar wilayah yang dilanda perang.
Pejabat tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah berulang kali mengatakan bahwa serangan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera yang tersisa yang ditawan di Gaza.
Hamas pada hari Sabtu (12/4) mengatakan bahwa serangan itu tidak hanya membunuh warga sipil yang tidak berdaya tetapi juga membuat nasib tahanan pendudukan (sandera) tidak pasti.
Pengumuman Katz muncul menjelang pertemuan antara Hamas dan mediator Mesir di Kairo pada hari Sabtu.
Pembicaraan yang dijadwalkan itu juga terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kesepakatan untuk mengamankan pembebasan sandera hampir selesai.
Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa kelompok itu mengantisipasi pertemuan di Kairo akan menghasilkan kemajuan yang signifikan.
"Kami berharap pertemuan itu akan mencapai kemajuan nyata menuju tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang, menghentikan agresi dan memastikan penarikan penuh pasukan pendudukan dari Gaza," kata pejabat yang mengetahui negosiasi gencatan senjata itu dengan syarat anonim.
Menurut pejabat itu, Hamas belum menerima proposal gencatan senjata baru, meskipun laporan media Israel menunjukkan bahwa Israel dan Mesir telah bertukar draf dokumen yang menguraikan kemungkinan gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera.
"Namun, kontak dan diskusi dengan mediator sedang berlangsung," ujarnya.
Times of Israel melaporkan bahwa usulan Mesir akan melibatkan pembebasan delapan sandera hidup dan delapan mayat, sebagai imbalan atas gencatan senjata yang berlangsung antara 40 dan 70 hari dan pembebasan substansial tahanan Palestina
Proyektil ditembakkan
Presiden Trump mengatakan selama pertemuan kabinet minggu ini bahwa mereka semakin dekat untuk mendapatkan kembali sandera di Gaza.
Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff juga dikutip dalam laporan media Israel yang mengatakan bahwa kesepakatan yang sangat serius sedang terbentuk, hanya menunggu waktu.
Sejak Israel melanjutkan serangannya ke Gaza, lebih dari 1.500 orang telah tewas, demikian menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas yang Israel hentikan bantuannya lebih dari sebulan yang lalu.
Puluhan serangan ini telah menewaskan hanya wanita dan anak-anak, demikian menurut sebuah laporan oleh kantor hak asasi manusia PBB.
Laporan itu juga memperingatkan bahwa perluasan perintah evakuasi Israel mengakibatkan pemindahan paksa orang-orang dan meningkatkan kekhawatiran nyata mengenai kelangsungan hidup masa depan warga Palestina sebagai sebuah kelompok di Gaza.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan serangan udara Israel di sebuah rumah di Kota Gaza pada Sabtu (12/4) pagi.
Sebuah rekaman setelah serangan menunjukkan jenazah empat pria, terbungkus kain kafan putih, di rumah sakit setempat, sementara beberapa orang berkumpul untuk berdoa sebelum pemakaman.
Sementara itu, militer Israel mengatakan angkatan udaranya mencegat tiga proyektil yang diidentifikasi melintasi wilayah Israel dari Gaza selatan pada hari Sabtu.
Perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel. Serangan itu mengakibatkan kematian 1.218 orang, sebagian besar warga sipil, demikian menurut sebiah penghitungan berdasarkan angka resmi Israel.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan pada hari Jumat bahwa sedikitnya 1.563 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret ketika gencatan senjata runtuh, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang dimulai menjadi 50.933. (Fer/I-1)