Intelijen: 155 Warga Negara Tiongkok Bertempur Bersama Rusia

1 week ago 14
 155 Warga Negara Tiongkok Bertempur Bersama Rusia Seorang wanita berjalan melewati poster yang mempromosikan kontrak dinas militer di Moskow.(Alexander Nemenov/AFP via Getty Images)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rabu (9/4) waktu setempat, intelijen Ukraina telah mengidentifikasi 155 warga negara Tiongkok yang bertempur bersama pasukan Rusia.

Pernyataan itu ia sampaikan sehari setelah Ukraina mengumumkan telah menangkap dua warga negara Tiongkok yang bergabung dengan pasukan Moskow.

“Sejumlah warga negara Tiongkok tersebut direkrut melalui iklan, termasuk di media sosial,” kata Zelensky dalam sebuah pengarahan, Rabu.

Tiongkok membantah terlibat dalam perang Ukraina vs Rusia. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan klaim apa pun bahwa warga negara Tiongkok bertempur di Ukraina adalah tidak berdasar.

"Penting untuk menekankan bahwa pemerintah Tiongkok selalu menginstruksikan warganya untuk menjauh dari wilayah konflik bersenjata dan menghindari keterlibatan dalam konflik dalam bentuk apa pun, terutama menghindari partisipasi dalam operasi militer pihak mana pun," kata juru bicara Lin Jian dalam sebuah konferensi pers.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan akan meneliti klaim Ukraina. “Pihak Tiongkok sedang memverifikasi informasi yang relevan dengan pihak Ukraina,” ujar Jian.

Sebuah dokumen badan keamanan Ukraina yang dilihat oleh CNN menunjukkan daftar lebih dari 150 warga negara Tiongkok yang telah bertugas di angkatan bersenjata Rusia, yang sebagian besar dikatakan berada di posisi militer terendah.

Ukraina juga merilis sebuah video yang memperlihatkan salah satu orang yang ditangkap, yang tampak mengenakan seragam militer dengan tangan terikat. Dalam rekaman tersebut, pria tersebut menirukan suara pertempuran dan mengucapkan beberapa patah kata dalam bahasa Mandarin saat diinterogasi oleh seorang pejabat Ukraina yang tidak terekam kamera.

Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP dua warga negara Tiongkok yang ditahanan kemungkinan dibujuk untuk menandatangani kontrak dengan militer Rusia alih-alih dikerahkan atas perintah Beijing.

Rusia belum memberikan respons atas klaim tersebut. (B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |