Hidup Sehat saat Ramadan dengan Kurangi Konsumsi Garam Berlebih

3 weeks ago 15
Hidup Sehat saat Ramadan dengan Kurangi Konsumsi Garam Berlebih Ilustrasi(Dok Ajinomoto)

STUDI dari Ipsos bertema Report on Perceptions and Behaviors of Low-Salt Diets 2021 mengemukakan kadar garam berlebih dapat menyebabkan munculnya risiko penyakit seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, bahkan serangan jantung yang merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Untuk itu, PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat menerapkan pola makan yang lebih sehat lewat kampanye #BijakGaram dan menerapkan menu masakan satset ala Masako agar kesehatan terjaga selama berpuasa pada bulan Ramadan.

"Seruan #BijakGaram bertujuan meningkatkan kesadaran untuk menghindari konsumsi garam berlebih, terutama saat sahur dan berbuka puasa," papar Head of Corporate Communication PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya dalam acara Ngabuburit Sehat Bersama Ajinomoto.

Ahli Gizi Nazhif Gifari S Gz M Sia memaparkan sejumlah strategi untuk diet rendah garam. Menurut Nazhif, membatasi kadar garam perlu diawali dari dapur sendiri.

"Jika biasanya kita menambahkan 2 sendok teh garam di masakan, kurangi menjadi 1 sendok teh garam, dan perkaya cita rasa masakan dengan cara menambahkan setengah sendok teh MSG," jelasnya.

Dengan cara ini, lanjut dia, bisa mengurangi hingga 30% asupan natrium dalam tubuh sembari mempertahankan rasa hidangan yang dimasak. “Jika tidak sempat memasak, pastikan selalu membaca label nutrisi yang terdapat dalam kemasan makanan. Hindari makanan kaleng, daging olahan, makanan asap, dan makanan asin."

"Kemudian, guna menjaga kesehatan selama bulan Ramadan, pastikan untuk selalu mengonsumsi buah dan sayur saat sahur dan berbuka puasa. Sebab, menjalani puasa dengan tubuh tetap sehat serta bugar butuh pola makan yang seimbang," terang Nazhif.

Nazhif menambahkan beberapa tip penting agar tetap fit selama Ramadan. 
“Saat sahur dan berbuka, tubuh membutuhkan sumber energi yang cukup. Kombinasi makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayuran, serta buah-buahan menjadi kunci utama. Jangan lupa, air putih tetap menjadi prioritas utama untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi,” ujarnya.

Sebaiknya, jelas dia, mulai berbuka puasa dengan air putih dan kurma agar tubuh beradaptasi secara perlahan. Lalu, dia mengimbau agar mengurasi konsumsi garam berlebihan lantaran bisa meningkatkan risiko hipertensi serta gangguan kesehatan lainnya.

Ia menyarankan agar mengganti 2 sendok teh garam dengan hanya 1 sendok teh atau mengombinasikan dengan MSG pada kadar yang lebih rendah untuk mengurangi kadar natrium.

Sebagai alternatif untuk mengurangi konsumsi garam, MSG sebagai sumber rasa Umami bisa mempertahankan cita rasa masakan yang sedap. Setiap 1 gram MSG, terdapat 133 mg kandungan natrium, hanya sekitar sepertiga dari kandungan natrium yang ditemukan dalam garam.

Tidak hanya itu, makanan berlemak dan tinggi natrium seperti gorengan, makanan kalengan dan olahan siap saji bisa membebani sistem pencernaan. 
“Sebaiknya, pilih makanan lebih alami dan segar guna menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa,” jelasnya.

Menurut dia, mengonsumsi protein dari ayam, ikan, atau tahu dan tempe dapat membantu mempertahankan energi lebih lama. "Kombinasikan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah ataupun kentang agar tubuh mendapatkan energi stabil sepanjang hari," ujarnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |