Film Sah Katanya Angkat Isu Menikah di Depan Jenazah, Tayang 24 April di Bioskop

3 weeks ago 17
Film Sah Katanya Angkat Isu Menikah di Depan Jenazah, Tayang 24 April di Bioskop Peluncuran poster dan trailer film Sah Katanya(MI/Dok. MVP Pictures)

FILM Sah Katanya, produksi MVP Pictures dari sutradara Sidharta Tata dan Loeloe Hendra, akan tayang di bioskop pada 24 April. Sah Katanya merupakan film drama yang memadukan unsur tragedi, komedi dan bagaimana menyikapi situasi buruk dalam kehidupan.

Film yang diproduseri Raam Punjabi ini mengangkat isu tentang fenomena menikah di depan jenazah. Nadya Arina, Dimas Anggara dan Calvin Jeremy akan menjadi bintang utama film ini.

Ide cerita Sah Katanya muncul dari Loeloe Hendra. Beberapa tahun yang lalu, Sidharta Tata sedang berbincang panjang lebar dengan Loeloe dan ia mengutarakan ide drama komedi ini ke Tata. 

“MVP Pictures berkomitmen untuk menghadirkan film-film dengan tema yang beragam dan menarik, yang siap menghibur serta memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat Indonesia. Dalam film Sah Katanya, kami mengangkat sebuah tema yang unik dan jarang diangkat, yaitu 'menikah di depan jenazah,' yang akan membawa penonton dalam kisah yang penuh kejutan dan makna mendalam,” kata produser film Sah Katanya Raam Punjabi dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa (25/3).

Sidharta Tata pun mengaku sangat tertantang dengan film Sah Katanya. Apalagi di film ini, Tata berkolaborasi dengan Loeloe Hendra, sineas yang memiliki latar belakang berbeda darinya.

“Sebuah cerita yang muncul dari peristiwa nyata, sangat lokal, dan punya potensi banyak sekali bahan komedi dan drama yang bisa diolah untuk menjadi cerita yang sangat menarik. Kami berdua sangat tertantang untuk menggarap cerita ini mengingat latar belakang kami yang berbeda. Loeloe dengan background pembuat film artistik, sedangkan saya pembuat film genre (horor/action). Bagi kami membuat film ini adalah sebuah capaian baru di karier kami,” ujar Sidharta Tata.

Loeloe Hendra menambahkan, Sah Katanya hadir dengan pendekatan yang unik dan berbeda dari film drama pada umumnya. 

Tidak hanya mengangkat kisah cinta, film ini juga menghadirkan perpaduan komedi, tradisi, dan berbagai persoalan hidup yang dialami oleh karakter-karakternya, menjadikannya sebuah tontonan yang lebih dari sekadar hiburan.

“Film ini menawarkan drama yang yang tidak hanya soal cinta, tapi juga diwarnai dengan komedi, tradisi, dan persoalan hidup yang dialami oleh karakter-karakternya. Sehingga penonton nantinya tidak hanya mendapatkan hiburan semata, tapi juga akan mendapatkan ‘sesuatu’ setelah menontonnya. Seperti yang saya katakan di awal bahwa film ini memiliki kombinasi emosi yang tepat diperlukan sebuah drama. Cerita yang muncul dari sebuah tradisi yang diolah menjadi sajian cerita yang menarik dan solid,” pungkas Loeloe. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |