
PENYANYI Fiersa Besari berhasil selamat dari maut saat mendaki Puncak Cartenz atau Cartenz Pyramid, Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Jumat (28/2) lalu. Sebelumnya, cuaca sangat buruk melanda puncak gunung tertinggi di Papua Tengah itu dan mengakibatkan dua pendaki asal Jakarta meninggal dunia, yakni Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono.
Keduanya meninggal dunia saat proses turun dari puncak karena terkena acute mountain sickness (AMS), yakni gejala gangguan tubuh akibat kondisi ketinggian di pegunungan.
Dalam akun Instagram miliknya, Fiersa menyebut cuaca buruk melanda pada Sabtu, saat ia dan timnya baru sampai di base camp Lembah Kuning atau Yellow Valley. Sementara pada saat itu, korban Lilie dan Elsa masih berjuang untuk turun.
Ia pun meluruskan informasi yang dibagikan tim SAR sebelumnya. Sebelumnya, Kantor SAR Mimika menyebut penyanyi asal Bandung, Jawa Barat, itu satu tim dengan korban Elsa dan Lilie.
Fiersa menegaskan, dirinya tidak berada dalam satu tim dengan Elsa dan Lilie meski mendaki dalam waktu hampir bersamaan. Baik Fiersa dan Elsa serta Lilie berada dalam tim pendakian yang berbeda.
Fiersa bersama rekannya yang juga influencer di bidang pendakian gunung, Furky Syahroni, menyewa jasa operator dan pemandu (guide) pendakian yang berbeda dengan Elsa dan Lilie. Namun, Elsa dan Lilie tergabung dalam tim yang sama.
Dalam kesempatan yang sama, terdapat tiga orang WNA yang juga memiliki tujuan yang sama yakni menggapai Puncak Cartenz. Kendati dalam tim dan operator yang berbeda, total sebanyak 10 orang pendaki yang didampingi lima orang pemandu mendaki Cartenz Pyramid pada hari yang sama yakni dimulai pada Jumat (28/2) dan mencapai puncak secara bergiliran.
"Adapun, jika boleh melengkapi informasi, saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide. Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari 2025) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," ucap Fiersa.
Fiersa dan timnya turun terlebih dulu. Mereka diketahui berhasil turun pada Jumat (28/2) pukul 22.48 WIT. Sementara tim pendakian lainnya termasuk Elsa dan Lilie masih berada di jalur pendakian dan tertahan oleh cuaca buruk dan mulai mengalami gejala AMS. Saat itu, para pemandu yang sudah turun meminta bantuan SAR melalui HT.
Pada Sabtu (1/3) dini hari, pemandu yang menyusul kedua korban untuk membantu pun mengonfirmasi keduanya telah meninggal dunia.
Sementara itu, Fiersa mengatakan, meski sudah tiba di base camp sejak Jumat, ia dan timnya tidak bisa dievakuasi ke Timika lantaran cuaca buruk telah mengganggu aktivitas helikopter.
"Satu-satunya akses menuju Yellow Valley adalah helikopter," ucap pria kelahiran 3 Maret 1984 itu. (E-4)