Ekonom UGM Pesimis Melihat Ekonomi Indonesia, Ada Tanda-Tanda Menuju Resesi

1 week ago 11
Ekonom UGM Pesimis Melihat Ekonomi Indonesia, Ada Tanda-Tanda Menuju Resesi Ilustrasi(freepik.com)

MELIHAT kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar dan Indeks Harga Saham Gabungan yang melemah, Ekonom UGM, I Wayan Nuka Lantara, PhD melihat pesimis terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Pakar Keuangan, Investasi, dan Perbankan ini menilai, kondisi seperti saat ini diperkirakan tidak berubah dalam 1 hingga 3 bulan ke depan jika perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat terus berlangsung.

"Jika satu hingga tiga bulan belum ada insentif, saya agak optimis menyatakan pesimis (terhadap perekonomian ke depan)," terang dia ditemui di Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Rabu (9/4). Terlebih, pada tahun ini Indonesia harus membayar utang yang sudah jatuh tempo sekitar Rp 800 triliun.

Ia juga melihat situasi Indonesia saat ini ada tanda-tanda menuju ke arah resesi ekonomi. Menurut dia, situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara-negara yang lain.

"Ada gejala menuju ke sana (resesi) iya, tapi (saat ini) belum sampai resesi," terang Dosen Departement Management FEB UGM tersebut 

Bahkan, kalau perang dagang tidak berhenti, ia paling dikhawatir akan terjadi stagflasi. Artinya, pertumbuhan ekonomi melambat atau stagnan, tetapi inflasi dan pengangguran yang tinggi.

Selain faktor eksternal, yang berupa perang dagang, pelemahan ekonomi juga disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam, seperti masalah penegakan hukum, ketidakpastian iklim investasi, hingga pergerakan mahasiswa yang tidak setuju dengan pemerintah.

Melihat situasi saat ini, Wayan menyarankan, investor yang memiliki investasi di pasar modal agar tidak buru-buru menarik investasi mereka, tetapi menunggu dan mengamati pergerakan pasar modal. "Jika ingin tetap berinvestasi, pilih saham yang portofolionya baik " terang dia 

Namun, ia juga mengingatkan, masyarakat tetap harus bijak dalam menanamkan uang mereka untuk berinvestasi. Artinya, selain memilih instrumen investasi yang tepat, tidak semua uang yang dimiliki digunakan untuk investasi, tetapi juga selalu menyisihkan sebagian untuk dana darurat.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |