
DUA ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap pada Senin (31/3/2025) pagi waktu setempat terkait pengusutan kasus Qatargate. Keduanya diduga menerima duit dari pejabat Qatar untuk mempromosikan citra negara tersebut dalam memainkan peran negosiasi gencatan senjata.
Pengusutan kasus tersebut berjalan tertutup tetapi banyak media Israel melaporkan kedua tersangka ialah Eli Feldstein dan Yonatan Urich. Keduanya merupakan anggota tim media Netanyahu.
Netanyahu juga memberikan kesaksian terbuka pada Senin malam terkait kasus tersebut. Tuduhan terhadap Urich dan Feldstein termasuk penyuapan, kontak dengan agen asing, pelanggaran kepercayaan, pencucian uang, dan pelanggaran pajak, Maariv melaporkan.
Urich dan Feldstein sudah diinterogasi 12 hari yang lalu tetapi tidak ditahan. Urich kemudian ditangkap di rumahnya. Sementara itu, Feldstein sebelumnya berstatus tahanan rumah.
Feldstein terjerat kasus lain yaitu dugaan membocorkan dokumen rahasia terkait negosiasi penyanderaan di Gaza untuk mengalihkan liputan media yang kritis terhadap Netanyahu.
Penangkapan tersebut meningkatkan ketegangan politik di Israel. Netanyahu menuduh polisi menyandera dua ajudannya. Dia mengeklaim penyelidik mengada-ada dan tanpa bukti nyata menahan Urich dan Feldstein.
"Saya memahami sebelumnya bahwa ini adalah penyelidikan politik, tetapi saya tidak menyadari sejauh mana hal itu terjadi. Mereka menyandera Jonatan Urich dan Eli Feldstein, membuat hidup mereka sengsara tanpa alasan," kata Netanyahu dilansir Times of Israel. (Dhk/I-1)