
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengatakan siswa yang bermasalah untuk mengikuti wajib militer (wamil) selama enam bulan hingga satu tahun. Mereka akan mendapatkan pembinaan.
"Bisa enam bulan, bisa setahun," kata Dedi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4)
Dedi mengatakan meski dibawa ke barak militer, para siswa tetap melaksanakan proses belajar mengajar secara normal. Nantinya bakal ada guru yang mengajar di tempat wamil.
"Tetap belajar, mereka tetap melaksanakan belajar mengajar. Cuma bedanya mereka melaksanakan itu di area kompleks militer atau Polri, nanti ada ruang kelasnya, nanti ada guru yang dari sekolah di mana dia berasal untuk berkunjung," kata Dedi.
Dia menambahkan pihaknya sudah membuat surat edaran gubernur sebelum resmi diterbitkan. Dia sudah mengumpulkan para kepala sekolah, dinas pendidikan di tingkat kabupaten dan kota secara bertahap. Tujuannya, agar surat edarannya nanti benar-benar dijalankan.
"Saya punya kebiasaan, buat opini dulu, sosialisasikan dulu, baru bikin surat edarannya. Kalau dulu enggak, surat edaran terus di situ engak berfungsi surat edarannya. Saya enggak," kata Dedi.
Rencananya, kebijakan ini akan mulai dilaksanakan mulai 2 Mei 2025. Namun, sudah ada beberapa daerah yang siap. Perjanjian kerja sama dengan pihak TNI perihal pembinaan siswa di barak militer juga sudah diteken.
"Kita kan sudah ada MOU dengan mabes TNI ad. Kita juga akan memiliki kesamaan visi dan misi dengan Polda. Dengan Kodam. Bupati wali kota memiliki sinergi dengab Kapolres, dan Dandim. Dan batalion-batalion setiap daerah. Enggak ada problem," kata Dedi. (P-4)