
MEMASUKI awal Ramadan, cuaca daerah di Jawa Tengah masih diwarnai hujan sedang-lebat, bahkan cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir masih berpotensi di 24 daerah, sehingga warga diminta waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sabtu (1/3) kembali memberikan peringatan dini cuaca ekstrem masih berpotensi di Jawa Tengah, pada pagi pada umumnya cerah berawan namun hujan ringan sudah Mukai mengguyur di sejumlah daerah di pesisir selatan dan Pantura bagian timur, memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur secara merata dengan waktu bervariasi.
Bahkan cuaca ekstrem masih berpotensi di 24 daerah kawasan pegunungan, dataran tinggi, pesisir selatan dan Jawa Tengah bagian timur sepanjang siang - awal malam di awal bulan Ramadan ini, sehingga warga diminta untuk waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan sambaran petir.
"Potensi cuaca ekstrem masih terjadi awal Maret ini, diminta warga terutama di daerah rawan untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Triyotomo Sabtu (1/3).
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.30 WIB, menurut Triyotomo, 24 daerah di Jawa Tengah berpotensi dilanda cuaca ekstrem yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Pati, Ungaran, Temanggung, Kajen, Pemalang, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, ungkap Triyotomo, berpeluang mengguyur daerah lain seperti Kebumen, Boyolali, Klaten, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Angin bertiup dari barat ke utara berkecepatan 5-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95 persen," imbuhnya.
Banjir Rob
Sementara itu banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang dan Demak sejak malam hingga dini hari Sabtu (1/3), bahkan banjir rob ini juga kembali mengakibatkan jalur Pantura Semarang-Demak terendam dengan ketinggian air 10 cm -30 cm.
Meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan lalu lintas, namun ketersendatan berlangsung hingga beberapa jam, karena kendaraan melintas di ruas banjir di Kecamatan Sayung tersebut harus berjalan merambat sepanjang satu kilometer."Banjir rob berlangsung pukul 22.00-02.00 WIB, namun tidak setinggi sebelumnya," ujar Nur Hasyim, 50, warga Sayung, Demak.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Retna Swasti Karini mengatakan air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah sedikit mereda, namun memasuki pekan kedua Maret 2025 berpotensi kembali meningkat hingga dapat berdampak terjadinya banjir rob di daerah pesisir Pantura hingga mengganggu aktivitas warga. (H-1)