
SEBANYAK 100 peserta dari 31 negara mengikuti International Culture and Culinary Festival (ICCF) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (29/4). ICCF menjadi ruang bagi bertemunya beragam budaya, tradisi, dan kuliner khas dari berbagai negara di dunia, seperti dari Jepang, Mesir, Belanda, Polandia, Tiongkok, Afhanistan, dan Korea Selatan.
"Sebagai bagian dari rangkaian Milad ke-44 UMY, ICCF menjadi simbol nyata komitmen UMY dalam membangun inklusivitas dan memperluas jejaring global di lingkungan akademik," terang Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY, Slamet Riyadi di Sportorium UMY.
Ia menambahkan, ICCF merupakan wujud atmosfer internasional yang tumbuh di UMY. Festival yang memasuki penyelanggaraan yang kesepuluh ini memperlihatkan bahwa makanan dan budaya mampu menyatukan berbagai bangsa yang berbeda.
"ICCF juga mencerminkan komitmen UMY dalam meningkatkan eksposur internasional kampus, serta memperkuat kualitas, reputasi, dan kerja sama antar institusi melalui pertukaran budaya, tidak hanya dari aspek akademik,” terang Slamet.
Tahun ini, ICCF mengusung konsep street kitchen untuk memperkenalkan makanan tradisional dari berbagai negara melalui sesi live cooking. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai kompetisi, seperti penampilan budaya tradisional dari negara asal peserta dan lomba menyanyikan lagu berbahasa Indonesia.
Seluruh rangkaian acara dirancang untuk membuka ruang interaksi, mempererat persahabatan, serta memperluas pemahaman lintas budaya di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
Slamet Riyadi juga menekankan bahwa ICCF sejalan dengan visi UMY untuk menjadi entrepreneurial university yang unggul, dengan mendorong semangat inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan dalam skala global.
“Melalui festival ini, kita tidak hanya merayakan keanekaragaman budaya, tetapi juga menginspirasi inovasi dan membangun jejaring global yang berkelanjutan,” tambahnya.
Acara ini hanya berlangsung satu hari. Kegiatan ini menjadi platform penting dalam mempererat persahabatan global, memperkaya pengalaman lintas budaya, serta meneguhkan posisi UMY sebagai kampus dengan atmosfer internasional yang dinamis.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta, Setyabudi Indartono menhapresiasi kegiatan ICCF. Menurut dia, kegiatan ini bagus saling bertukar pengetahuan terkait kuliner, musik, dan budaya para mahasiswa dari berbagai negara.
Peserta asal Mesir, Zamira mengatakan, kegiatan ini sangat menyenangkan karena dirinya bisa memperkenalkan kuliner khas Mesir, macarona bechamel, sekaligus mengikuti berbagai kompetisi yang digelar. “Festival ini sangat berkesan bagi saya," kata dia yang sudah mengikuti kegiatan ini untuk yang kedua kalinya. Atmosfernya pun terasa luar biasa. (E-2)