
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia mengalami banjir dalam beberapa hari terakhir. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir di berbagai daerah.
"Banjir yang terjadi di beberapa wilayah ini dipicu oleh hujan deras dan meluapnya sungai. Kami mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang berada di daerah rawan banjir," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (28/2).
Banjir pertama kali dilaporkan di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Kamis (27/2). Hujan deras di wilayah hulu menyebabkan debit air meningkat, merendam permukiman warga di Kecamatan Sembilan Koto dan Kecamatan Pulau Punjung. Sedikitnya 40 kepala keluarga terdampak, dengan tiga kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, luapan sungai akibat hujan deras menyebabkan banjir di Desa Pakansari, Kecamatan Cibinong, serta Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi. Kejadian yang terjadi pada Kamis (27/2) pukul 16.00 WIB ini berdampak pada 490 kepala keluarga atau sekitar 1.700 jiwa, dengan 11 jiwa di antaranya mengungsi.
Banjir juga melanda Kabupaten Kampar, Riau, akibat meluapnya Sungai Sukaramai pada Kamis (27/2) pukul 02.00 WIB. Sebanyak 1.391 kepala keluarga atau 5.306 jiwa terdampak, dengan 1.382 unit rumah, dua masjid, dua pasar, dan satu fasilitas pendidikan ikut terendam.
Di Kabupaten Pesawaran, Lampung, banjir akibat luapan sungai merendam 836 rumah di sembilan desa di Kecamatan Gedong Tataan dan Kecamatan Negeri Katon. Ketinggian air mencapai 30 hingga 100 cm, menyebabkan warga mengalami kendala dalam aktivitas sehari-hari.
Di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, banjir melanda Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Indra Jaya pada Rabu (26/2) pukul 20.00 WIB. Sebanyak 95 kepala keluarga atau 352 jiwa terdampak, dengan 95 unit rumah terendam.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang sempat melanda Kecamatan Belo, Kecamatan Palibelo, dan Kecamatan Woha, kini telah surut. Sebanyak 331 rumah terdampak dan kini dalam tahap pembersihan sisa material banjir.
Di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, banjir terjadi di Desa Salindu, Kecamatan Pamona Tenggara, pada Rabu (26/2) malam. Sebanyak 45 rumah terdampak, namun kondisi saat ini telah berangsur normal.
BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi hujan masih tinggi di berbagai wilayah. "Kami mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir untuk lebih memperhatikan kebersihan saluran air dan drainase. Pembersihan dan pengerukan sungai yang dangkal perlu rutin dilakukan agar debit air tidak meluap ke permukiman," jelas Abdul Muhari.
Lebih lanjut, BNPB juga meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar aliran air tidak tersumbat. "Kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana banjir. Jangan tunggu sampai kondisi darurat, lakukan mitigasi sejak dini," tambahnya.
Saat ini, BPBD di berbagai wilayah terus melakukan upaya penanganan, termasuk pendataan, evakuasi warga terdampak, serta pembersihan sisa material banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan cuaca dan bencana melalui BNPB dan BPBD setempat. (Ata/M-3)