
DEPUTI Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyampaikan Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin, (24/2).
"Presiden akan meluncurkan Danantara pada Senin (24/2), pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Yusuf menyebut peluncuran superholding BUMN tersebut menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis di Indonesia. Danantara dikabarkan memiliki aset hingga US$900 miliar atau sekitar Rp14.681 triliun.
Badan pengelola investasi itu menaungi tujuh perusahaan pelat merah besar, yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Telkom Indonesia Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Mind Id).
"Peluncuran Danantara juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi," kata Yusuf.
Danantara memiliki dua holding, yakni investasi dan operasional. Hal itu tertuang dalam draf final Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 pada Selasa (4/2).
Negara memiliki 1% saham seri A Dwiwarna dengan hak istimewa melalui kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang BUMN. Sementara, Danantara memiliki 99% saham seri B pada holding investasi dan operasional. (H-3)