1 week ago
15
Fiersa Besari (kanan) dan istri Aqia Nurfadla (kiri).(Dok Instagram)
PENYANYI Fiersa Besari yang menginjak usia 41 tahun hari ini menjadi salah satu dari 13 orang pendaki yang selamat dalam pendakian Puncak Cartenz atau Cartenz Pyramid di Provinsi Papua Tengah.
Sebelumnya, akibat cuaca buruk melanda puncak tersebut, dua rekan setim Fiersa dalam pendakian itu meninggal dunia akibat acute mountain sickness (AMS) atau gejala gangguan tubuh akibat ketinggian pegunungan. Mereka adalah Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti.
Sang istri, Aqia Nurfadla, sempat membagikan kegelisahannya karena ayah satu putri itu tidak bisa dihubungi. Aqia mengunggah Insta Story yang memperlihatkan tangkapan layar percakapan aplikasi WhatsApp dengan suaminya itu. Beberapa pesan yang dikirim ke nomor sang suami tidak mendapat respons.
"Cepat pulang, besok kamu ulang tahun," tulis Aqia pada Minggu (2/3).
Meski khawatir, Aqia berusaha tetap tenang dan tidak gegabah memberikan kabar tentang perjalanan suaminya di media sosial. Dalam unggahan Insta Story selanjutnya, Aqia menyampaikan permohonan maaf kepada segenap pengguna media sosial karena tidak dapat menyampaikan kabar apapun.
"Saya memang tidak tahu dan tidak berhak," tulisnya.
Ia menyiratkan, bahwa pihak yang berwenang menyampaikan kondisi tim pendakian saat ini adalah aparat seperti SAR dan kepolisian. Untuk itu, ia pun meminta publik sabar menanti.
Kabar melegakan pun tiba. Fiersa dan pendaki yang selamat lainnya telah berhasil turun ke base camp Lembah Kuning atau base camp terakhir sebelum pendakian menuju puncak Cartenz Pyramid pada Minggu (2/3) pagi. Base camp tersebut juga merupakan satu-satunya base camp terdekat dari area puncak yang bisa diakses oleh helikopter.
Kantor SAR Mimika pun mengonfirmasi bahwa Fiersa dan rekan-rekannya telah dievakuasi ke hotel terdekat menggunakan helikopter pada Minggu (2/3) malam.
Dalam kesempatan terpisah, manajer Fiersa Besari, Ubay, menyatakan pria kelahiran 3 Maret 1984 itu dalam kondisi sehat dan sudah menghubungi sang istri serta keluarga.
Sementara itu, untuk evakuasi dua jenazah pendaki yang meninggal dunia ke Jakarta masih menunggu cuaca membaik. Sebab, evakuasi para pendaki sebelumnya terkendala cuaca buruk. (E-4)
