
Di Bali, keindahan alam dan budaya tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menyimpan tantangan yang nyata bagi sebagian masyarakat. Banyak individu yang hidup dalam keterbatasan, terutama penyandang disabilitas dan keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam konteks ini, hadirnya Yayasan Sole Family Bali memberikan angin segar.
Didirikan pada 27 Februari 2023 dari transformasi Solemen Indonesia, yayasan ini berupaya memberikan dampak positif dan mendalam bagi komunitas yang membutuhkan.
Sole Family Bali dibentuk oleh Robert Epstone, yang dikenal melalui upayanya berjalan kaki tanpa alas sebagai bentuk kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan penggalangan dana bagi orang-orang yang kurang beruntung. Yayasan ini telah menjadi tempat harapan bagi mereka yang terpinggirkan.
Ketua Yayasan, Yuli Utomo, yang kesehariannya sebagai seorang lawyer menjelaskan bahwa banyak masyarakat Bali, khususnya penyandang disabilitas, sering kali mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pengobatan yang layak.
"Kami selalu berusaha menjangkau mereka yang tidak pernah bertemu dokter atau mengalami kesulitan mendapatkan perawatan," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (27/2).
Yayasan Sole Family berkomitmen untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat dengan menyediakan bantuan medis, makanan, dan gizi. Sejak berdirinya, yayasan ini telah membantu lebih dari 800 keluarga. Upaya ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan kesehatan, tetapi juga mencakup pemberian dukungan sosial dan ekonomi yang holistik.
Salah satu kisah inspiratif yang mencerminkan misi Sole Family adalah kisah dua saudara, Komang dan Wayan. Mereka berasal dari keluarga dengan lima saudara lain dan mengalami cerebral palsy.
Selama ini, keluarga ini hidup dalam keterbatasan tanpa mendapatkan perawatan medis yang layak. Berkat bantuan yayasan, Komang dan Wayan akhirnya mendapatkan akses kelayanan kesehatan, perawatan medis yang diperlukan, makanan, pakaian, kursi roda, dan terapi berkala.
"Berkat bantuan dari yayasan dan sponsor, kami bisa berpindah ke rumah yang lebih layak dan nyaman untuk anak-anak," ujar Yuli Utomo menceritakan perjalanan keluarga tersebut.
Dengan menyediakan kursi roda yang dipesan khusus dan membangun taman permaculture, yayasan ini tidak hanya membantu kebutuhan fisik tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Taman ini berfungsi sebagai sumber sayuran sehat, memberikan edukasi tentang pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Yayasan Sole Family Bali percaya bahwa setiap langkah kecil, ketika dilakukan dengan sepenuh hati, bisa memberikan dampak besar. Dengan mengusung tema Join Us in Making a Meaningful Impact to the Society, yayasan ini mengajak semua elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan perubahan (H-2)