Banjir dan Angin Puting Beliung Terjang Grobogan, Ribuan Warga Terdampak

2 weeks ago 14
Banjir dan Angin Puting Beliung Terjang Grobogan, Ribuan Warga Terdampak Banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.(MI/Akhmad Safuan)

DAMPAK cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, bencana banjir dan angin puting beliung melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Satu rumah roboh dan puluhan lainnya rusak akibat bencana hidrometeorologi tersebut.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (28/2), hingga pagi banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Toroh, Penawangan dan Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan dengan ketinggian capai 80 centimeter. Hujan lebat melanda daerah ini sejak Kamis (27/2) petang mengakibatkan Sungai Serang meluap dan drainase tidak mampu menampung volume air yang meningkat tajam.

Selain itu, puluhan bangunan rusak dan satu di antaranya roboh di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan setelah diterjang angin puting beliung. "Sebelum angin ribut datang, hujan lebat sejak sore mengguyur daerah ini, kami semua berlarian menyelamatkan diri karena atap beterbangan," kata Darjo, korban yang rumahnya roboh rata dengan tanah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan dampak cuaca ekstrem di  daerah ini, bencana hidrometeorologi menerjang desa&desa di sejumlah kecamatan, bahkan hingga pagi ini sejumlah desa masih terendam banjir dengan ketinggian capai 80 centimeter.

Meluapnya Sungai Serang dan sejumlah drainase tersebut, lanjut Wahyu, banjir merendam di Desa Tunggak dan Katong (Toroh) dan Dusun Karangrowo, Desa Karangsono (Karangrayung) dan Desa Candisari-Pengkol (Penawangan) masih terendam, sehingga hampura seratusan rumah warga terendam dengan ketinggian air 20-80 centimeter.

"Pagi ini tim gabungan dari TNI, Polri, PMI, Basarnas dan relawan kita melakukan pembersihan lumpur dan membantu perbaikan rumah warga yang rusak akibat angin puting beliung," ujar Wahyu, Jumat (28/2).

Untuk desa-desa terendam banjir, menurut Wahyu Tri Darmawanto, tim gabungan juga terus melakukan pemantauan dengan menggunakan sejumlah peralatan transportasi bersiap untuk melakukan evakuasi terhadap warga jika banjir semakin meningkat. "Kita tingkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem masih berlangsung," tambahnya.

Berdasarkan pendataan sementara, ungkap Wahyu, akibat terjangan angin puting beliung, rumah yang mengalami rusak berat dan ringan mencapai 50 unit dan satu rumah roboh hingga rata dengan tanah. Selain itu, ribuan warga juga terdampak banjir yang hingga kini masih merendam sejumlah desa tersebut. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |