
USAI libur panjang Lebaran 2025, pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4) pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 9,19% atau 598,56 poin ke level 5.912,06. Tercatat total perdagangan saham mencapai 1,59 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp1,92 triliun dan frekuensi sebanyak 64.620 kali pada pembukaan perdagangan hari ini.
Dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) terbaru, perdagangan perdana ini mengalami trading halt atau pembekuan sementara perdagangan saham. Sebelumya, BEI akan menghentikan perdagangan selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan sebesar 5%, lalu dinaikkan menjadi 8%.
BEI pun mengumumkan perdagangan akan dilanjutkan pada pukul 09:30 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Sementara, Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan volatilitas pasar global yang sedang berlangsung diperkirakan akan berlanjut pekan ini dipicu oleh pengumuman Liberation Day atau Hari Kebebasan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025.
Pengumuman tersebut memperkenalkan tarif besar-besaran, termasuk tarif dasar sebesar 10% untuk semua impor dan tarif lebih tinggi untuk mitra dagang utama seperti Tiongkok yang sebesar 34%, Uni Eropa 20% dan Indonesia sebesar 32%.
Ketidakpastian berkepanjangan terkait perkembangan ini dapat menyebabkan periode proteksionisme yang lebih lama di seluruh dunia, yang pada akhirnya semakin mengguncang pasar negara berkembang seperti Indonesia yang sangat bergantung pada perdagangan internasional dan investasi asing. Dampaknya diperkirakan akan terasa signifikan di pasar ekuitas Indonesia saat perdagangan dilanjutkan setelah libur Lebaran yang panjang. (E-4)