
LAPTOP adalah komputer pribadi yang dirancang dalam bentuk ringkas, ringan, dan portabel, sehingga mudah dibawa dan digunakan di berbagai tempat.
Laptop menggabungkan komponen utama komputer seperti layar, keyboard, touchpad (pengganti mouse), prosesor, memori (RAM), dan media penyimpanan dalam satu perangkat yang dapat dilipat.
1. Overheat (Panas Berlebih)
Meskipun laptop modern punya sistem manajemen daya, pengisian daya terus-menerus bisa memicu suhu tinggi, apalagi jika laptop masih menyala atau digunakan saat dicas.
2. Mempercepat Kerusakan Baterai
Baterai lithium-ion punya siklus hidup terbatas. Jika terus diisi walau sudah penuh, bisa menurunkan kapasitas baterai dalam jangka panjang.
3. Pembengkakan Baterai
Baterai bisa menggembung karena terlalu sering dicas melebihi kapasitasnya, terutama jika sistem proteksi daya rusak atau sudah tua.
4. Kinerja Baterai Menurun
Baterai jadi lebih cepat habis atau tidak bisa terisi penuh (misalnya hanya sampai 80–90%), akibat stres listrik berlebih.
5. Korsleting atau Risiko Kebakaran
Walau jarang, ada potensi korsleting atau percikan api jika charger atau baterai tidak dalam kondisi baik, apalagi jika tidak original.
6. Kerusakan pada Charger
Charger bekerja terus-menerus meski tidak dibutuhkan, yang bisa membuatnya cepat panas dan rusak.
7. Pemakaian Listrik Boros
Walau tidak signifikan, membiarkan laptop tercolok semalaman tetap mengonsumsi listrik, apalagi jika tidak digunakan.
8. Mengurangi Keamanan Data
Kalau laptop dibiarkan menyala dan terhubung internet saat dicas semalaman, bisa jadi target malware atau hacker, apalagi jika tidak dikunci atau logout.
9. Umur Laptop Pendek
Akumulasi dari panas, tegangan tinggi, dan stres komponen bisa menurunkan umur komponen internal laptop secara keseluruhan.
Agar lebih aman saat laptop dicas lama, gunakan charger original dan berkualitas, letakkan di tempat berventilasi baik.
Lalu, aktifkan fitur Battery Health Mode jika ada, serta cabut charger setelah baterai 80–90% untuk memperpanjang umur baterai. (Z-4)