
SEBANYAK 28 pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang di dalam tulisan mereka menyebut bahwa Afrika akan semakin penting bagi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan 54 negara Afrika, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
Tulisan pemuda Indonesia tersebut dihimpun dalam buku berjudul Afrika Dalam Pandangan Pemuda Indonesia yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar RI Addis Ababa tahun 2024, dengan editor Duta Besar Al Busyra Basnur. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menulis sambutan di dalam buku tersebut.
Dalam rangka peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan Perhimpunan Filateli Indonesia menyelenggarakan diskusi tentang buku tersebut di Gedung Kantor Pos Bandung, Selasa (29/4) sore.
Tampil sebagai pembicara adalah Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika (Maret 2019-Februari 2025) yang juga Founder dan CEO Basnur Academy, dan Agil Tohir Baagil, pengusaha Indonesia yang berbisnis dengan banyak negara di Afrika.
Al Busyra Basnur menyampaikan bahwa buku tersebut berisi pandangaan, pemikiran, dan saran-saran pemuda tentang apa yang harus dilakukan Indonesia ke depan terhadap Afrika, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
Buku tersebut menekankan bahwa Afrika memiliki potensi yang sangat besar di bidang kerja sama ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Namun Indonesia belum memaksimalkan potensi tersebut ke dalam bentuk kerja sama yang lebih nyata.
“Hal ini terutama disebabkan karena masih kurangnya informasi terkini tentang Afrika dikalangan masyarakat Indonesia dan masih kurangnya minat masyarakat Indonesia terhadap Afrika,” ujar Al Busyra Basnur dalam keterangan pers tertulisnya.
Sementara Agil Tohir Baagil mengatakan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara Afrika belum maksimal, padahal potensi ekonomi itu sangat besar. Ia sudah berkeliling ke negara-negara di Afrika dan melihat bahwa potensi besar itu nyata.
“Dari sisi ekonomi, Afrika sangat penting bagi Indonesia dan dunia, dan ke depan kita harus merubah mindset kita terhadap Afrika,” kata Agil.
Acara diskusi dihadiri oleh sekitar 90 orang yang terdiri dari profesional, pelajar, dan mahasiswa di Kota Bandung. (B-3)