
BENCANA banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Batangan dan Tambakromo, Kabupaten Pati mengakibatkan ratusan rumah terendam, jebolnya tanggul sungai menjadi penyebab hingga warga meminta Pemkab Pati segera mengatasi.
Pemantauan Media Indonesia hingga Senin (28/4) dini hari, banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Batangan dan Tambakromo, Kabupaten Pati belum sepenuhnya surut, ketinggian banjir setinggi 20-70 centimeter masih merendam pemukiman penduduk hingga mengakibatkan warga kesulitan beraktivitas.
Jebolnya sejumlah titik tanggul Spungai Godo dan Sungai Widodaren yang jebol juga masih mengalirkan air ke pemukiman, puluhan warga dibantu sejumlah aparat hingga pagi masih berusaha melakukan penambahan menggunakan karung-karung plastik berisi tanah, meskipun gal itu belum sepenuhnya menuntaskan.
"Banjir mulai datang pada Minggu (27/4) malam, ada sekitar 500 rumah di desa ini terendam banjir akibat tanggul sungai jebol," kata Kepala Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati Ali Muntoha Senin (28/4).
Bahkan hingga pagi ini, ungkap Ali Mustoha, banjir belum ada tanda-tanda surut karena air masih mengalir dari jebolnya Tanggul Sungai Widodaren di dua titik, meskipun tidak ada pengungsian namun. Kondisi ini membuat warga cukup kewalahan, bahkan banjir juga merendam jalur Pantura Pati-Rembang.
Bahkan akibat banjir ini, lanjut Ali Mustoha, sejumlah sekolah juga terendam dan dua sekolah dasar yakni SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hingga tidak dapat menjalankan proses belajar. "Sejak pagi siswa Ganta bersih-bersih, karena banjir masih merendam sekolahan setinggi 40 centimeter," tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Desa Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo, Pati Sudiyono bahwa jebolnya tanggul Sungai Godo mengakibatkan banjir tidak hanya merendam jalan penghubung antar kecamatan. "Banjir Grobogan ni juga berendam Desa Sinomwidodo dan Angkatan Kidul," ujarnya.
Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengatakan adanya bencana tanggul jebol di Desa Angkatan Lor pada pukul 03.00 WIB mengakibatkan banjir merendam permukiman warga dan akses jalan, bahkan hingga pukul 07.20 WIB banjir masih merendam memvuat warga kesulitan untuk beraktivitas.
"Kita telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar banjir segera diatasi, terutama untuk menutup tanggul sungai yang jebol tersebut," kata Mirza.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Sutarno mengungkapkkan telah menerima adanya laporan adanya sejumlah tanggung subsidi yang jebol sehingga mengakibatkan banjir merendam sejumlah desa, sehingga puluhan petugas dan relawan telah diturunkan untuk membantu warga.
Menurut Suratno tanggul Sungai Godo di Kecamatan Tambakromo jebol pada Minggu (27/4) dini hari, sesanfja tanggul Sungai Widodaren di Batangan jebol di dua titik pada malamnya, sehingga upaya dilakukan adalah membantu warga sembari menunggu penambalan. "Kita masih terus memantau, jika kondisi lebih parah tidak tidak menutup kemungkinan dievakuasi," imbuhnya.(H-2)