Trump Umumkan Pencabutan Sanksi AS untuk Suriah Pasca Kejatuhan Rezim Assad

6 hours ago 2
Trump Umumkan Pencabutan Sanksi AS untuk Suriah Pasca Kejatuhan Rezim Assad Donald Trump umumkan pencabutan sanksi AS terhadap Suriah pasca runtuhnya rezim Assad. Langkah ini dinilai membuka peluang pemulihan dan investasi.(Media Sosial X)

PRESIDEN Donald Trump mengumumkan rencana pencabutan sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Suriah, menyusul tumbangnya rezim Bashar al-Assad pada Desember tahun lalu. Langkah ini, menurut Trump, bertujuan “memberi kesempatan bagi Suriah untuk meraih kejayaannya kembali.”

Langkah tersebut menjadi kemenangan besar bagi pemerintahan baru Suriah yang kini dipimpin Presiden Ahmed al-Sharaa, sosok kontroversial yang berhasil merebut kekuasaan setelah rezim Assad runtuh. Namun di sisi lain, pencabutan sanksi ini diperkirakan akan menimbulkan kegelisahan di pihak Israel, yang selama ini memperkuat kehadiran militernya di Suriah usai kejatuhan Assad.

Trump menyampaikan pengumuman ini saat berbicara dalam forum investasi di Riyadh, Arab Saudi. Ia mengungkapkan keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman serta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Suriah telah melewati berbagai tragedi, perang, dan pertumpahan darah selama bertahun-tahun. Itulah sebabnya pemerintahan saya mulai mengambil langkah awal untuk memulihkan hubungan normal antara Amerika Serikat dan Suriah — untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade,” ujar Trump.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga dijadwalkan bertemu dengan Menlu Suriah, Asaad Al-Shaibani, di Turki dalam minggu ini. Ini menjadi bagian dari upaya membangun kembali komunikasi diplomatik antara kedua negara.

Harapan Baru Setelah Rezim Assad Runtuh

Setelah puluhan tahun kekuasaan otoriter, rezim Bashar al-Assad akhirnya tumbang pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden. Sejak itu, kepemimpinan baru Suriah berharap sanksi-sanksi internasional yang memberatkan ekonomi negara tersebut segera dicabut.

“Sanksi-sanksi itu memang memiliki fungsi penting saat itu, tetapi kini saatnya bagi Suriah untuk bangkit,” kata Trump. “Jadi saya ucapkan, ‘Selamat berjuang, Suriah. Tunjukkan sesuatu yang luar biasa.’”

Presiden baru Ahmed al-Sharaa dikenal pernah memimpin kelompok militan Jabhat al-Nusra yang dahulu berafiliasi dengan al-Qaeda, namun sejak 2016 ia disebut telah memutus hubungan dengan kelompok teror tersebut.

Meski belum ada pengakuan resmi dari AS terhadap pemerintahan al-Sharaa, seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan Trump dijadwalkan melakukan pertemuan informal dengan al-Sharaa di Riyadh, yang akan menjadi pertemuan tertinggi antara kedua belah pihak sejauh ini.

Sambutan Positif dari Dalam dan Luar Negeri

Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al-Shaibani, menyambut gembira keputusan pencabutan sanksi ini. Melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), ia menyebutnya sebagai “awal baru menuju rekonstruksi nasional.” Ia juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi, atas dukungan mereka.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, turut menyambut baik kabar tersebut. Menurutnya, pencabutan sanksi sangat penting untuk memungkinkan penyaluran layanan vital seperti kesehatan dan pendidikan, serta membangkitkan kembali ekonomi Suriah.

Langkah AS ini menyusul keputusan serupa dari Inggris dan Uni Eropa awal tahun ini yang juga mulai melonggarkan sebagian sanksi terhadap Suriah.

Di dalam negeri AS, sejumlah senator kunci dari Komite Hubungan Luar Negeri mendukung langkah ini. Senator Demokrat Jeanne Shaheen menyatakan dirinya “didorong oleh keputusan Presiden” dan berharap momentum ini tidak disia-siakan. Sementara Senator Republik Lindsey Graham menyatakan kehati-hatiannya, dengan mengingatkan bahwa pemerintahan baru Suriah naik ke tampuk kekuasaan “melalui kekuatan senjata, bukan kehendak rakyat.”

Euforia Rakyat Suriah di Tengah Harapan Baru

Media sosial dipenuhi video perayaan rakyat Suriah, terutama di kota Homs dan Latakia. Warga turun ke jalan sambil mengibarkan bendera Suriah dan Arab Saudi, meneriakkan pujian kepada Putra Mahkota Salman. Kembang api mewarnai langit malam sebagai simbol kebangkitan harapan baru.

“Sebagai seorang revolusioner Suriah, tujuan utama kami adalah membangun kembali negeri ini,” ujar Osaid Basha yang ikut berpesta di Homs. “Pengumuman Trump adalah langkah pertama menuju pemulihan, dan untuk mengembalikan Suriah ke kondisi lamanya — atau bahkan lebih baik.”

Menteri Perdagangan dan Ekonomi Suriah, Mohammad Nidal al-Shaar, menegaskan  Suriah kini “memasuki fase baru” dan siap menyambut era kebangkitan ekonomi.

“Roda ekonomi akan mulai bergerak. Dana dari diaspora Suriah akan mengalir masuk, disusul oleh investasi dari negara sahabat,” ungkapnya. “Lanskap kini terbuka untuk investasi, dan rakyat Suriah akan segera merasakan kelegaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Perspektif Regional dan Internasional

Menurut Natasha Hall, peneliti senior di Middle East Program CSIS, pengumuman Trump ini bukan hanya sebuah dukungan terhadap al-Sharaa, tetapi juga menguatkan posisi Putra Mahkota Saudi. Langkah ini menandakan AS memberi sinyal terbuka bagi negara-negara lain untuk mendukung kebangkitan Suriah.

Kementerian Suriah menyebut pencabutan sanksi akan semakin terasa begitu mereka kembali terhubung dengan sistem keuangan global SWIFT. Ini akan memungkinkan transaksi internasional, arus investasi, serta membuka jalur perdagangan kembali bagi negeri yang telah lama terisolasi. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |