Grab Tekankan Pentingnya Strategi Adaptif dan Optimisme di Tengah Volatilitas Global

5 hours ago 1
Grab Tekankan Pentingnya Strategi Adaptif dan Optimisme di Tengah Volatilitas Global Grab Indonesia menggelar acara tahunan Grab Business Forum dengan tema Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth, sebagai ruang dialog strategis yang mempertemukan pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, dan pemangku kepentingan dari berbagai sekto(Dok. Grab Indonesia)

GRAB Indonesia menggelar acara tahunan Grab Business Forum dengan tema Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth, sebagai ruang dialog strategis yang mempertemukan pembuat kebijakan, pemimpin perusahaan, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor industri. Forum itu mengulas ketahanan bisnis dan membangun pertumbuhan jangka panjang.

Dalam gelaran Grab Business Forum 2025, Grab menyoroti peran teknologi sebagai kunci dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin dinamis.

Saat menyampaikan paparannya, Country Marketing Head Grab Indonesia Melinda Savitri menekankan pentingnya brand dalam memanfaatkan ekosistem Grab untuk meningkatkan visibilitas brand serta produk atau layanan mereka melalui kampanye kreatif yang terintegrasi di ekosistem Grab dan OVO.

"Dengan memanfaatkan platform seperti GrabAds, brand dapat menjangkau jutaan pengguna dan Mitra Grab secara tepat sasaran melalui berbagai touchpoint," kata Melinda dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (13/5).

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menggarisbawahi pentingnya keberanian untuk bereksperimen dan cermat dalam mengembangkan strategi baru.

Ia menekankan, di tengah pasar yang semakin dinamis, optimisme tetap menjadi relevan. Navigasi bisnis hari ini bukan soal menunggu kepastian, tapi bagaimana bertransformasi cepat lewat informasi data dan teknologi.

"Di Grab Business Forum, kami hadir sebagai wadah untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor, menyusun strategi yang agile, dan membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan tumbuh secara berkelanjutan," tambah Neneng.

Di kesempatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Riyatno menyebutkan, di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.

"Di Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$130 miliar atau 44% dari total proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara. Tentu ini potensi yang sangat besar. Karena itu, kami mendorong kolaborasi triple helix yakni sinergi antara pemerintah, industri, dan juga akademisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," ungkap dia.

Sementara itu, Ekonom Senior sekaligus Menteri Keuangan periode 2013-2014 Chatib Basri menyampaikan, ketidakpastian adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dalam perekonomian global saat ini.

"Keberanian dalam bisnis dan ekonomi bukan soal berani ambil risiko semata, tapi tentang bagaimana tetap berpijak dan responsif ketika masa depan tidak pasti. Dan itu hanya bisa dicapai jika kita terbiasa jatuh, namun jatuh dengan selamat," ujar Chatib.

Lebih lanjut, ia menegaskan Indonesia memiliki tingkat keterpaparan yang relatif lebih rendah dati tekanan eksternal dibandingkan banyak negara lain. Dengan rasio ekspor terhadap PDB yang lebih kecil, dan ketergantungan terhadap pasar AS yang hanya sekitar 2,5% dari PDB, Indonesia dinilai memiliki ruang yang lebih stabil untuk bertahan dan tetap tumbuh.

"Di tengah dunia yang sedang goyah, kadang yang kita butuhkan bukan negara yang sempurna, tapi negara yang lebih baik dari alternatif lainnya. Indonesia mungkin bukan yang paling gemilang, tapi justru karena dunia sedang dalam masalah, kita menjadi relatif lebih menarik," lanjutnya. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |